Liputan6.com, Jakarta Anak perempuan yang menghirup polusi udara saat baru pertama haid cenderung memiliki siklus yang tidak teratur, tulis sebuah penelitian baru.
Studi yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction ini melaporkan, ketika perempuan terpapar tingkat tinggi partikulat polusi di sekolah menengah atas, mereka mengalami ketidakteraturan haid.
Advertisement
Baca Juga
Studi tersebut menjelaskan, penelitian sebelumnya telah menemukan polusi udara dapat mempengaruhi aktivitas hormonal, dan hormon berperan dalam mengatur periode menstruasi atau haid.
Penelitian sebelumnya juga menyarankan adanya studi lanjutan yang menghubungkan antara polusi udara dan ketidaksuburan dan masalah lainnya pada sistem reproduksi wanita, seperti kondisi hormonal sindrom ovarium polikistik.
"Temuan ini menganalisis data dari hampir 35.000 wanita, termasuk jumlah rata-rata partikulat di daerah mereka selama tahun-tahun," tulis peneliti.
"Paparan temporal terhadap polusi udara selama remaja dan awal masa dewasa mungkin sangat penting," tulis para peneliti melanjutkan.
Data dari penelitian ini sesuai dengan literatur yang ada mengenai polusi udara dan penyakit saluran reproduksi, termasuk haid salah satunya.
Â
Kurangi Polusi Agar Siklus Haid Lancar
Penulis studi, Dr. Shruthi Mahalingaiah dalam sebuah pernyataan dari Boston University School of Medicine mengatakan, paparan polusi bukan hanya mengganggu kesuburan wanita tapi juga memicu risiko penyakit kardiovaskular dan paru serta masalah lain seperti sistem endokrin.
"Implikasi pada penyakit manusia dapat terjadi melalui pengurangan emisi pada tingkat global dan individual," pungkasnya.
Advertisement