Liputan6.com, Jakarta Jadi, pertengahan Januari lalu, tim Liputan6.com dapat kesempatan mengunjungi Negeri Matahari Terbit, Jepang. Istimewanya, kami diundang untuk menikmati keindahan musim dingin di negara Asia Timur ini.
Baca juga:Â Menakjubkan, Ada Kota Penghasil Daun Emas di Jepang
Baca Juga
Trek kunjungan kali ini oleh Japan National Tourism Organization, pihak yang mengundang kami, disebut sebagai trek Shoryudo. Areanya meliputi perfektur-perfektur (provinsi) yang berada di tengah Jepang, seperti perfektur Nagano, Ishikawa, dan Aichi.
Advertisement
Salah satu kota yang kami kunjungi dan cukup berkesan adalah kota Kanazawa. Kota yang berada di hadapan laut Jepang ini memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah Ohmicho Market.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Aneka Ragam Toko di Pasar Jepang
Ohmicho Market (Pasar Ohmicho) adalah pasar tradisional ala Jepang yang menjual produk segar, mirip dengan pasar tradisional di sini. Ohmicho market sudah ada sejak zaman Edo dulu, sekitar tahun 1721.
Karena kota ini terletak di tepi Laut Jepang, tentunya produk utama yang dijual di Ohmicho market adalah produk hasil laut, seperti berbagai jenis ikan, udang, kerang, dan terutama kepiting.
Pasar Ohmicho ini juga menjual berbagai jenis makanan tradisional khas Kanazawa. Dan, selayaknya pasar di sini, ada juga toko-toko kelontong, toko bunga, pakaian, dan lain sebagainya.
Saat berjalan-jalan di pasar ini, kami juga menemukan berbagai jenis buah dan sayuran khas Jepang. Mereka semuanya terlihat segar dan besar. Semua buah-buahan di Jepang selalu terlihat sempurna dan tanpa cela.
Mengutip artikel BBC, rupanya ini karena bagi orang Jepang, buah adalah suatu kemewahan. Karenanya para petani hanya menjual buah-buah yang kondisinya sangat bagus saja. Itu juga kenapa, buah-buahan di Jepang harganya jauh lebih mahal dibanding di negeri kita.Â
Â
Advertisement
Pasar di Jepang Sepi di Hari Rabu
Sayangnya, hari kami mengunjungi pasar Ohmicho adalah Hari Rabu, artikel ditulis Kamis (1/2/2018). Keiko-san, pemandu kami dari Japan Tourism mengatakan, Hari Rabu adalah hari yang cukup sakral untuk penduduk Kanazawa. Alhasil, banyak toko yang tutup di pasar ini.
Namun untungnya, pasar ikan ini jadi tidak seramai biasanya. Keiko-san mengatakan, kalau di hari lain, tidak mungkin kami bisa berjalan-jalan dengan santai di dalam pasar terbesar di Kanazawa ini.
Secara total, ada sekitar 200 kios atau toko di pasar Ohmicho. Pasar ini terletak dalam gedung besar, yang menjadi ratusan toko. Ukuran toko-toko ini juga bervariasi, tergantung apa yang dijual.
Walau menjual produk laut yang dihamparkan secara terbuka, tidak tercium bau amis sama sekali di pasar ini. Lantai yang kami injak juga tidak becek. Belum lagi, orang-orang yang mengunjungi pasar Ohmicho ini juga sangat bervariasi.
Kamu akan melihat para ibu yang biasa kita temui di pasar. Mereka biasanya berpakaian santai dan praktis. Namun, ada juga orang-orang dengan busana rapi yang sepertinya mencuri-curi waktu dari jam kerja mereka.
Kami melihat cukup banyak pria-pria berjas dan berdasi, serta wanita dengan busana profesional mondar-mandir di dalam pasar Ohmicho.
Yang lebih uniknya lagi, ada juga beberapa pasangan yang seperti sedang menikmati waktu kencan mereka di dalam pasar ikan ini. Sesuatu yang sepertinya jarang terjadi di Indonesia.
Â
Akses
Berbeda dengan suasana saat kami mengunjungi daerah wisata, berada di pasar Ohmicho ini membuat kami jadi benar-benar merasakan seperti apa keseharian penduduk di Negeri Sakura ini.
Untuk kamu yang tertarik mengunjungi pasar Ohmicho, letaknya tidak jauh dari Kanazawa Station. Jika kamu dari Tokyo, kamu bisa naik Shinkansen menuju Kanazawa Station.
Dari stasiun kereta itu, kamu bisa memilih, ingin berjalan kaki (sekitar 15-20 menit), atau naik bis dari stasiun menuju pusat kota.
Seandainya memutuskan untuk naik bis, turunlah di halte Musashigatsuji. Rute ini biasanya dilalui oleh kebanyakan bis dari stasiun, termasuk bus JR. Harga tiket sekitar 200 yen.Â
Pasar Ohmicho buka dari pukul 8 pagi sampai 6 sore.Â
Selamat jalan-jalan!
Advertisement