Liputan6.com, Jakarta Perubahan cuaca yang tak menentu sering kali bisa menyebabkan flu. Ditambah akhir-akhir ini, virus flu menyebar dan menjadi semakin ganas. Karena itu, Anda harus siap menghadapi kondisi ini.
Dalam sebuah penelitian, terungkap bahwa flu berkepanjangan dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Penelitian ini diterbitkan di The New England Journal of Medicine, seperti dikutip dari situs Ny Times pada Jumat, 2 Februari 2018.
Baca Juga
Selama periode tujuh tahun, periset Kanada mengidentifikasi 364 serangan jantung pada orang berusia 35 ke atas yang telah dirawat di rumah sakit, satu tahun sebelum atau sesudah mereka terkena flu.
Advertisement
Ada 20 serangan jantung selama tujuh hari setelah diagnosis flu, dan 344 selama sisa tahun ini.
Simak video menarik berikut ini:
Flu Tak Sembuh, Risiko Serangan Jantung Meningkat
Para periset menghitung bahwa risiko serangan jantung dalam seminggu setelah mendapatkan flu > 6 kali lebih tinggi dari risiko dalam minggu lainnya, dan bahwa jenis infeksi pernafasan virus lainnya tiga kali lipat risiko serangan jantung.
"Infeksi menyebabkan peradangan," kata Dr Jeffrey C Kwong, ilmuwan senior di Institute for Clinical Evaluative Sciences di Toronto.
"Hal itu dapat menyebabkan pembekuan pembuluh darah yang melayani jantung. Pada seseorang yang berisiko tinggi, ini bisa menjadi pendorong," kata dia menambahkan.
Dr Kwong mengatakan bahwa pertahanan pertama melawan flu adalah vaksinasi, tapi ada hal lain yang dapat Anda lakukan, guna mencegah risiko serangan jantung juga.
Sering cuci tangan, jauhkan diri dari orang sakit jika mungkin, tetap di rumah jika Anda sakit sehingga Anda tidak menginfeksi orang lain.
Advertisement