Liputan6.com, Jakarta Sesudah kabar kehamilannya yang mengejutkan, Kylie Jenner baru-baru ini mengumumkan kelahiran putrinya. Bila Kylie melahirkan saat 20 tahun, ada juga wanita yang hamil di usia 30-an atau bahkan 40-an tahun.
Masing-masing rentang usia tersebut memiliki tantangan tersendiri ketika hamil. Berikut perbedaan tantangan yang terjadi pada fisik dan pikiran di usia-usia tersebut. Selengkapnya seperti mengutip Parents, Senin (5/2/2018).
Baca Juga
Hamil Usia 20-an
Advertisement
Kylie Jenner boleh saja punya anak di usia 20 tahun. Namun, pemerintah Indonesia lewat BKKBN merekomendasikan wanita menikah di usia matang baik secara fisik maupun emosional, yakni usia 21 tahun. Ketika sudah di atas 20 tahun, organ reproduksi sudah siap untuk hamil dan melahirkan.
Tubuh
"Secara fisik, usia 20-an adalah waktu ideal untuk hamil," kata Peter Bernstein dari Montefiore Medical Center, Amerika Serikat. Selain itu berikut beberapa hal lainnya:
- Risiko komplikasi pada kehamilan seperti hipertesni, preeklampsia dan diabetes gestasional menurun.
- Risiko bayi dengan down syndrome amat rendah. Mereka yang hamil di atas usia 25 angka kejadian down syndrome ada satu dari 1.250 kelahiran, sementara yang lahir usia 35 ada 1 dari 378 kelahiran.
- Lebih energik dan fit dalam menjaga bayi karena masih muda.
Mental
Usia 20-an adalah masa-masa ketika baru menjalani pernikahan, memulai karier, dan belum banyak yang memulai anak. Dan berikut hal-hal yang terjadi pada mental wanita yang jadi ibu di usia 20-an.
- "Ibu muda seperti ini butuh dukungan dari ibu-ibu lain atau calon ibu lainnya," kata terapis dari Amerika Serikat, Shellie Fidell.
- Harus cepat beradapatasi dalam membangun rumah tangga sekaligus mengurus anak.
- Bayi baru lahir bisa memicu stres pada pernikahan yang baru berjalan sebentar.
Â
Â
Saksikan juga video menarik tentang kehamilan berikut:
Â
Hamil Usia 30-an
Kim Kardashian, Chrissy Teigen, Beyonce, dan banyak wanita yang hamil untuk pertama atau kedua atau lebih dari itu di usia 30-an tahun. Ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh dan mental mereka secara keseluruhan.
Tubuh
Memasuki usia 30-an, risiko wanita mengalami komplikasi saat hamil meningkat. Namun, pada wanita sehat memiliki kehamilan lancar di usia ini.
- "Ketika usia sudah di atas 35, risiko kelainan kromosom menjadi satu dari 200 kehamilan. Risiko keguguran juga meningkat," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan di New York, Lorraine Chrisomalis.
-Â Kesempatan punya anak kembar meningkat bila hamil dengan bantuan perawatan kesuburan.
- Wanita yang melahirkan dengan caesar meningkat ketika hamil di atas usia akhir 30 tahun.
Mental
Wanita yang hamil di usia 30-an secara psikologis lebih siap menjadi ibu. Hal ini terkait dengan:
- Jika ini anak pertama, ibu sudah memiliki waktu untuk diri sendiri, mencapai titik karier yang diinginkan, dan penghasilan lebih mantap. Hal ini memberi ketenangan pikiran bagi ibu.
- Sudah banyak teman-teman yang hamil dan punya anak, sehingga tak sulit untuk mencari support system.
- Pernikahan sudah kokoh sehingga ibu ini percaya diri pada pernikahan dan hubungannya dengan pasangan seperti disampaikan psikolog asal Providence, Amerika Serikat, Margaret Howard.
Advertisement
Usia 40-an
Halle Berry, Salma Hayek, Mariah Carey, Nicole Kidman adalah di antaranya yang hamil di usia lebih dari 40 tahun. Dan makin ke sini, makin banyak wanita yang hamil di usia tersebut.
Tubuh
Pada umumnya, banyak wanita yang memiliki kehamilan normal layaknya wanita lain. Namun, risiko komplikasi meningkat ketika usia sudah lebih dari 40 tahun.
- Jika kembar, risiko anak lahir dengan berat badan rendah meningkat.
- Risiko kelainan kromosom meningkat.
- Kabar baiknya, jika fisik ibu sehat dan bugar, risiko komplikasi kehamilan rendah.
Mental
Wanita yang menjadi ibu di usia 40 tahun lebih pasti sudah siap memiliki anak. Entah karena menikah di usia tidak muda atau bertahun-tahun melewati proses kesuburan. Hal ini cenderung membuat ibu jadi:
- Lebih sabar menghadapi bayi
- Ingin menjadi ibu yang sempurna
Â