Liputan6.com, Jakarta Pusar atau orang Jawa menyebutnya udel merupakan bagian tubuh yang kerap ditutupi. Walau begitu, jangan lupa untuk rutin membersihkannya agar tidak bau.
Studi yang dilakukan peneliti dari North Carolina Stete University, Amerika Serikat mengatakan rata-rata ada 67 tipe bakteri di pusar. Belum lagi ditambah materi-materi yang lain.Â
Baca Juga
"Pusar kerap bau karena lubang tersebut berisi campuran bakteri, kotoran, keringat, sabun, losion," kata ahli kesehatan Alexandria V. Booth.
Advertisement
Jika tidak dibersihkan tak cuma bikin bau, bisa juga menyebabkan infeksi. Bila infeksi melanda, terkadang kerap membuat area sekitar pusar merah, gatal, dan kering seperti disampaikan Alexandria mengutip Women's Health, Senin (5/2/2018).
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Bersihkan pusar seminggu sekali
Berbeda dengan telinga yang memiliki kemampuan untuk membersihkan sendiri, pusar butuh bantuan pemiliknya.
Alexandria menyarankan paling tidak seminggu sekali membersihkan pusar menggunakan cotton bud yang diolesi dengan sabun cair atau alkohol. Jika, lubang pusar tidak terlalu dalam, misalnya pada ibu hamil, bisa dibersihkan hanya dengan menggunakan waslap basah berisi sabun seperti disampaikan Alexandria.
Jika, pusar dibersihkan tetap saja bau atau ada infeksi yang tak kunjung sembuh, sebaiknya segera memeriksakan ke dokter atau dokter spesialis kulit. Karena bisa jadi ada kondisi seseuatu yang lebih serius terjadi pada pusar.
Advertisement