Liputan6.com, Jakarta Banyaknya gim (game) atau permainan kekerasan saat ini membuat orangtua wajib memberikan perhatian khusus terhadap hal ini.
Sebab, menurut penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University pada 2010 membuktikan, anak-anak rentan terpengaruh terhadap adegan-adegan yang mereka mainkan di dalam gim.
Baca Juga
Hal ini terkait dengan tingkat agresivitas akibat sejumlah permainan yang mengandung kekerasan tersebut. Selain itu, adanya gim-gim tersebut membuat anak mampu terjebak dalam kesulitan bersosial.
Advertisement
"Anak itu seperti kertas kosong, mereka belum seperti orang dewasa yang bisa memfilter apa yang baik dan apa yang buruk," kata psikolog klinis, Ayu Pradani Sugiyanto Putri, M.Psi. ketika dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu (7/2/2018).
Menurut Ayu, sekalipun orang dewasa juga tetap harus berhati-hati dengan banyaknya gim yang mengandung kekerasan.
Â
Peran Orangtua Batasi Gim Anak
Ayu sendiri menyarankan agar orangtua mampu memilihkan gim yang cocok untuk anak. Selain itu, orangtua juga harus bertanya pada anak tentang gim yang mereka mainkan.
Terkait dengan beberapa penelitan mengenai efek positif bermain game, Ayu menyarankan lebih baik mencari permainan yang dapat melatih kemampuanspasial seperti visual, gambar, dan bentuk seperti puzzle.
Namun, apabila memang ingin melatih kemampuan motorik anak, ada baiknya tidak dengan gim.
"Kalau tujuan untuk melatih agar lebih baik, anak-anak lebih baik diajarkan di tempat belajar," kata Ayu.
Adapun durasi yang disarankan bermain gim menurut Ayu adalah satu hingga dua jam per hari.
"Untuk anak satu hingga dua jam per hari sudah maksimal. Kalau untuk dewasa durasi enam jam itu sudah masuk ke adiksi video games," tambah Ayu.
Advertisement