Liputan6.com, Jakarta Setelah dicabutnya status KLB Campak di Asmat pada 5 Februari 2018, masa pemulihan kesehatan terus dilakukan. Dalam masa pemulihan tersebut, tenaga kesehatan rupanya masih minim. Penambahan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Usman Sumantri, berpesan setelah tiga bulan masa pemulihan di Asmat, akan ada pengisian tenaga kesehatan menyeluruh.
"Sedang kita siapkan nanti, bila sudah sepakat dengan pendampingan dari berbagai multisektor. Begitu juga dari P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) dan Kesmas (Kesehatan Masyarakat) terkait tindak lanjut pascadarurat, makanan pemulihan juga harus siap," ucap Usman, menurut rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Kamis (8/2/2018).
Usman juga berharap, adanya pemberdayaan tenaga kesehatan di tiap puskesmas untuk tetap mendampingi warga Asmat dalam melayani kesehatan. Pendampingan ini sebagai bentuk pelayanan kesehatan, yang mengutamakan pendekatan keluarga.
Edukasi pola hidup sehat
Pelayanan kesehatan yang rutin dilakukan, khususnya oleh tenaga kesehatan di puskesmas berupa edukasi pola hidup sehat kepada warga Asmat. Bila warga sudah teredukasi, maka penanganan gizi tertangani dengan baik.
Pemberian obat cacing dan vitamin A juga diberikan untuk mendukung kesehatan warga Asmat. Menurut Direktur RSUD Agats Riechard R Mirino, 80-90 persen anak-anak Asmat mengalami cacingan.
Penyebab anak-anak terkena cacingan karena belum membiasakan diri cuci tangan dan lingkungan tempat tinggal yang masih belum sehat.
Advertisement