Sukses

Tren Bunuh Diri di AS Melonjak Setelah Kematian Aktor Legendaris Robin Williams

Setelah kematian aktor legendaris Hollywood, Robin Williams pada 2014, kasus bunuh diri di Amerika Serikat melonjak pesat dalam beberapa bulan.

Liputan6.com, Amerika Serikat Kasus bunuh diri di Amerika Serikat melonjak pesat dalam beberapa bulan setelah kematian Robin Williams. Aktor legendaris Hollywood tersebut meninggal karena bunuh diri pada 2014.

Dalam lima bulan setelah kematian aktor tersebut, ada peningkatan 10 persen (1.841 kasus) bunuh diri, menurut laporan peneliti dalam jurnal PLOS One. Potensi risiko bunuh diri yang meniru kasus kematian selebriti dunia diketahui badan kesehatan masyarakat Amerika Serikat.

Tidak dapat diketahui secara jelas, apakah kematian Williams menyebabkan lonjakan kasus bunuh diri di Amerika Serikat. Tapi tampaknya hal itu saling berhubungan, tulis laporan dalam studi baru tersebut, dilansir dari BBC, Senin (12/2/2018).

Williams, yang membintangi film Good Morning, Vietnam dan Good Will Hunting, ditemukan meninggal pada Agustus 2014. Setelah kematiannya, sejumlah besar media menayangkan berita terlalu rinci soal metode bunuh diri yang dilakukan Robin Williams.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Metode bunuh diri terlalu rinci

Untuk studi terbaru, peneliti melihat tingkat bunuh diri dari laporan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat antara Januari 1999 dan Desember 2015. Mereka menemukan, ada 18.690 kasus bunuh diri antara Agustus dan Desember 2014.

Setelah kematian Williams, dalam beberapa minggu, ada peningkatan drastis kasus bunuh diri. Peneliti David Fink dari Columbia University Mailman School of Public Health mengatakan, penelitian sebelumnya telah menunjukkan, memang ada lonjakan bunuh diri setelah seseorang yang terkenal meninggal karena bunuh diri.

"Semakin banyak orang mendengar dan belajar tentang metode bunuh diri, semakin banyak orang akan membicarakan bunuh diri," ujar David.Â