Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengajak seluruh warga Jakarta memahami lebih rinci bahaya kanker. Hal ini karena kanker menjadi penyebab kematian yang sering dialami masyarakat.
Bahkan kanker juga mengintai warga Jakarta, yang membuat ribuan jiwa meregang nyawa. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, Anies mengungkapkan jumlah kematian akibat kanker pada 2017.
Baca Juga
"Di tahun 2017, kanker jadi penyebab kematian 3.900 jiwa atau 14 persen dari kematian di DKI Jakarta. Adanya kanker ini sering ditemukan dalam keadaan sudah stadium lanjut,"Â kata Anies dalam sambutan acara "Dialog Interaktif dan Deteksi Dini Kanker" di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Advertisement
Dari data Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta tahun 2017, kematian akibat kanker payudara menempati nomor 1 sebesar 31 per 100 ribu perempuan. Adapun, kanker serviks menempati nomor 2 dengan sebesar 17 per 100 ribu perempuan.
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Orang Sehat Perlu Deteksi Dini Kanker
Menilik kematian warga DKI Jakarta akibat kanker, Anies berharap, deteksi dini kanker, terutama kanker payudara dan kanker serviks dilakukan. Deteksi dini diperlukan bukan hanya mencegah kanker.
Bila segera ditemukan indikasi kanker, pengobatan dan terapi bisa langsung diterima pasien.
Anies juga menambahkan, deteksi dini kanker payudara dan serviks ditujukan kepada seluruh orang. Orang yang sehat pun bisa melakukan deteksi dini.
"Peringatan (kanker) ini buat kita semua. Orang yang merasa sehat dan tidak punya masalah kesehatan juga perlu deteksi dini. Jika tidak deteksi dini, jadi akan terlambat ditangani," ucap Anies.
Semangat deteksi dini di Hari Kanker Sedunia pada Februari 2018 ini bukan sekadar hari peringatan, tapi juga memicu masyarakat untuk deteksi dini kanker.
Advertisement