Sukses

Demi Sembuhkan Autisme, Ibu Nekat Beri Pemutih pada Anak

Autisme yang diderita sang anak membuat sang ibu memberikannya pemutih dengan larutan asam klorida dan klorin.

Liputan6.com, Indianapolis, Amerika Serikat Seorang ayah asal Indianapolis, Amerika Serikat, menuduh istrinya memberi minum anak perempuan mereka dengan pemutih. Pemutih tersebut dianggap membantu menyembuhkan autisme yang didera sang anak, menurut laporan polisi baru-baru ini.

Ibu itu memberikan pemutih yang dicampur tetesan larutan asam klorida dan pemurni air (yang mengandung klorin) pada minuman anaknya. Pria, yang tak disebutkan namanya mengatakan, istrinya membaca campuran minuman tersebut secara daring di sebuah grup Facebook.

Campuran pemutih, asam klorida, dan klorin itu, dikutip dari Fox 59, Senin (19/2/2018), menurut sang ibu merupakan ramuan ajaib untuk sembuhkan autisme. Department of Child Services saat ini sedang menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut.

Selain menyembuhkan autis, ramuan itu dianggap mampu menyembuhkan kanker hingga hepatitis.

Direktur Behavioral Center Clinical, Kelly Goudreau menyatakan, wajar bila orangtua ingin mencari obat untuk kesembuhan anak. "Tapi perlu diingat, pengobatan apa pun, khususnya untuk autisme, yang diberikan harus didukung penelitian dan bukti ilmiah," kata Kelly.

2 dari 2 halaman

Hanya mitos

Campuran pemutih dengan larutan asam klorida dan klorin yang dianggap mampu menyembuhkan autis ternyata hanya mitos. Menurut Department of Child Services, mitos soal pengobatan tersebut telah ada sejak lama.

Ada risiko yang terjadi bila campuran pemutih diminum. Dilansir dari Yahoo News, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), klorin dioksida dapat menyebabkan, iritasi pernapasan dan mata. Seseorang akan mual, diare, dan dehidrasi saat minum larutannya.

David G Amaral, profesor terkemuka di departemen psikiatri dan ilmu perilaku di University of California-Davis menambahkan, informasi campuran pemutih untuk sembuhkan autis sangat berbahaya.

"Cerita-cerita ini memang mengerikan. Hal ini karena keputusasaan yang dirasakan beberapa orangtua untuk mendapatkan perawatan (autisme) yang layak untuk anak-anak mereka. Tidak ada dasar pasti, 'perawatan' ini memiliki efek ajaib bagi anak-anak penderita autisme," jelas Amaral.