Liputan6.com, Jakarta Lahirnya sang buah hati dengan sehat tentu akan membuat ayah dan bunda bahagia. Selain hati yang dipenuhi rasa suka cita, banyak pasangan orangtua baru sering merasa khawatir untuk mengasuh bayi baru lahir.
Hal ini menjadi wajar karena untuk merawat anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya ini, Anda pasti mau melakukan yang terbaik. Susah-susah gampang dalam merawat bayi baru lahir. Namun, itulah seninya tantangan orangtua baru.
Jangan galau, semua kesulitan bisa menjadi mudah jika dipelajari dengan tekun dan telaten. Berikut tips dan pengetahuan penting seputar perawatan dasar bayi baru lahir, seperti dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jumat (23/2/2018).
Advertisement
Apa yang harus dilakukan saat bayi baru lahir?
Jika bayi bugar dan tidak memerlukan pertolongan khusus, seluruh tubuh bayi sebaiknya dikeringkan, kecuali tangannya. Hal ini untuk pembersihan jalan napas secara rutin pada bayi yang aktif dan bugar.
Tali pusat diikat dan letakkan bayi di atas perut atau dada ibu untuk mengadakan kontak skin-to-skin dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Simak juga video menarik berikut :
Manfaat kontak skin-to-skin pada bayi baru lahir
Dalam rahim ibu, bayi berada pada suhu lingkungan yang optimal yaitu 36,5-37,5 derajat celsius, sesuai dengan suhu tubuh ibunya. Sesaat setelah dilahirkan, bayi akan berada pada suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh ibunya, sehingga berisiko untuk terjadi hipotermia (suhu tubuh rendah).
Hipotermia dapat menyebabkan terjadinya berbagai gejala seperti hipoglikemia (gula darah rendah), gangguan pernafasan, lemas atau gelisah, kejang, dan sesak napas.
Untuk menghindari terjadinya hipotermia, letakkan bayi pada dada ibu sehingga terjadi kontak antara kulit ibu dan kulit bayi (perawatan metode kanguru). Metode ini sangat baik untuk menghangatkan bayi secara alamiah. Suhu kulit ibu akan menghangatkan bayi lebih cepat dan menjaga suhu bayi tetap stabil.
Setelah dikeringkan, bayi sebaiknya ditengkurapkan di atas dada atau perut ibu. Kulit bayi menempel dengan kulit ibu, dan mata bayi diletakkan sejajar dengan puting susu ibu. Ibu dianjurkan menyentuh bayi dan menyangga ringan bagian bokong bayi.
Jangan lupa berikan topi dan selimut untuk bayi. Biarkan bayi mencari sendiri puting ibu. Jika setelah satu jam kontak kulit ke kulit belum terjadi proses menyusui dini, ibu bisa mendekatkan bayi ke putingnya. Beri waktu ang buah hati untuk melanjutkan kembali proses tadi selama setengah sampai satu jam. Alangkah baiknya jika ibu dapat didampingi oleh suami atau keluarga.
Advertisement
Manfaat Inisiasi Menyusui Dini
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bermanfaat untuk mengurangi angka kematian bayi dan membantu menyukseskan pemberian ASI secara eksklusif. Selain itu, IMD dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena bakteri baik di kulit ibu akan masuk ke tubuh bayi dan lebih lanjut lagi bayi akan mendapatkan ASI pertama (kolostrum) yang sangat banyak mengandung zat-zat kekebalan tubuh.
Jangan gundah jika selama proses IMD bayi belum sampai melakukan kegiatan menyusui yang sesungguhnya. Proses ini sendiri sudah meningkatkan peluang keberhasilan dalam menyusui.
Pada situasi tertentu, saat bayi tidak bugar atau kondisi bayi belum stabil, IMD belum dapat dilakukan karena bayi harus segera mendapat perawatan lebih lanjut.
Jika ini terjadi, bunda jangan gusar. Anda bisa menyusui dengan memerah ASI selama bayi belum dapat menyusu secara langsung.
Baca Juga