Liputan6.com, Jakarta Garam memang berguna bagi tubuh. Namun, seberapa banyak seharusnya konsumsi garam dalam sehari?
Salah satu yang terkandung dalam garam adalah sodium. Nutrisi inilah yang menjadi ukuran konsumsi garam.
Baca Juga
"Sodium adalah elektrolit ekstraselular yang paling penting," kata Dr. Paul Whelton, profesor kesehatan masyarakat global di Universitas Tulane, dilansir dari Live Science (27/2/2018).
Advertisement
Elektrolit sendiri berperan untuk zat yang larut dalam air untuk menciptakan ion positif dan bermuatan negatif yang mengalirkan listrik. Keseimbangan elektrolit yang tepat penting untuk mengatur fungsi tubuh.
"Ini berperan di banyak fungsi kesehatan."
Namun, banyak orang mengonsumsi sodium berlebihan. Seperti di Amerika Serikat. Menurut pedoman diet resmi pemerintah federal, orang dewasa di Amerika paling tidak harus mengkonsumsi maksimal 2.300 miligram sodium setiap hari. Jauh berbeda dari perkiraan konsumsi tiap orang sebesar 3.400 mg.
Namun, diet seperti ini mampu meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke.
"Negara seperti Amerika paling tidak membutuhkan sekitar 1500 mg per hari," ujar Whelton. Menurut Food and Drug Administration (FDA), ini jumlah yang bisa dikonsumsi orang dewasa dengan hipertensi per hari. Jumlah tersebut juga yang dianjurkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), untuk bayi di bawah tiga tahun.
Organisasi seperti American Heart Association (AHA), persyaratan fisiologis minimal kebutuhan sodium di bawah 500 mg per hari. Bahkan kurang dari itu. Jumlahnya kurang dari seperempat sendok teh garam.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Tidak perlu khawatir
Walaupun begitu, kekurangan sodium juga mampu menyebabkan beberapa penyakit. Mereka yang memiliki tingkat sodium sangat minimal bisa menyebabkan sakit kepala, mual, kelelahan, bahkan mengancam jiwa.
Sehingga, orang tidak perlu terlalu khawatir apakah garam yang dikonsumsi berlebihan atau tidak.
Garam yang masuk dalam tubuh kemungkinan besar telah disimpan dengan baik dan diberi minyak oleh sel-sel tubuh.
"Saya tidak terlalu terpaku dengan angka 1500 mg," kata Wheltin. "Kebanyakan dari kita mengkonsumsi jauh dari itu."
Â
Advertisement