Ingin Suami Bahagia dan Tetap Setia? Cek 6 Hal yang Perlu Dilakukan Istri

Pernyataan 'happy wife, happy life' memang benar adanya. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Marriage and Family (2014), wanita yang lebih bahagia dalam pernikahan adalah mereka yang pandai membuat suaminya selalu bahagia.

Ada dua kunci penting yang harus senantiasa diingat adalah dengan mengatur pola makan dan pola gerak tubuh.

Jangan pernah merasa malas untuk selalu menyediakan makanan sehat untuk Anda dan keluarga, seperti dengan menu makanan rendah kolesterol, banyak mengonsumsi sayuran, dan buah-buahan.

Iringi juga mengonsumsi minuman atau makanan yang mengandung plant stanol ester (PSE), yang telah teruji klinis dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, sekaligus menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

Dengan peduli terhadap menu makanan rendah kolesterol, pasangan suami istri dapat terhindar dari penyakit seperti penyakit jantung koroner, stroke, diabetes tipe 2, dan lain-lain. Jangan lupa juga untuk mengimbangi pola makan sehat ini dengan aktivitas fisik paling tidak selama 30-60 menit, tiga kali seminggu.

Sering kali suami mengalami stres ketika bekerja. Belum lagi saat harus terjebak macet selama berjam-jam. Berikan pelukan dan kecupan hangat ketika suami pulang, yang dapat memberikan rasa hangat, nyaman, serta membuat Anda selalu dirindukan.

Berpelukan akan mengaktifkan endorfin untuk mengatasi stres dan mengaktifkan pusat rasa senang di otak, sehingga hal ini dapat meredakan stres. Pelukan juga berperan dalam menguatkan perasaan saling mendukung satu sama lain.

Peluklah suami sebelum ia berangkat kerja, pulang kerja, atau peluk saja ia sesering mungkin! Lakukan ini setidaknya pagi hari sebelum beraktivitas atau malam hari sebelum tidur. Tentu Anda boleh saja melakukannya lebih dari sekali sehari.

4. Menyediakan makanan kesukaan suami

Masakan enak enggak melulu harus mahal.  Nyatanya, kebiasaan masak makanan kesukaan suami akan memberikan rasa nyaman.

Lebih jauh lagi, pengalaman menyenangkan tersebut secara fisiologis akan membuat otak ingin terus mengulang rasa senang tersebut dan merekamnya dalam memori.

Kebiasaan yang berulang-ulang tersebut dapat membuat suami ingat rumah, sehingga mood-nya akan selalu bagus dan memunculkan rasa selalu ingin cepat pulang tanpa harus selalu ingat masakan tersebut.

Usahakan untuk selalu menyediakan makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Jika makanan kesukaannya tidak sehat, sediakan sesekali dalam porsi kecil sampai makin lama makin jarang, hingga Anda bisa berhenti menyajikannya secara total.

Memang kebiasaan gaya hidup sehat itu membutuhkan waktu dan usaha. Namun, dengan dukungan dari kedua belah pihak, semua akan terasa lebih mudah.

Ungkapan cinta dengan berkata 'Aku sayang kamu', 'Aku tresno karo kowe', 'I love you', atau dalam bahasa atau ekspresi apapun. Jika diucapkan setiap hari, maka perlahan ungkapan sayang tersebut akan masuk ke dalam alam bawah sadarnya.  

Hal ini dapat membuat suami secara tidak sadar selalu ingat bahwa ada istri yang menyayanginya. Ini akan menimbulkan rasa sungkan untuk mengecewakan dan menyakiti istrinya.

6. Sempatkan untuk kencan

Pasangan yang harmonis tentu punya waktu kencan. Seperti halnya vaksinasi, rasa sayang dan perasaan senang perlu di-boost secara rutin. Sebaiknya, sediakan waktu khusus bersama yang tidak dapat diganggu oleh orang lain.

Pilih aktivitas yang dapat membantu Anda berdua hidup sehat. Misalnya jalan pagi, joging, bersepeda, atau mencoba “petualangan” baru seperti panjat dinding indoor, berkemah, dan masih banyak lagi.

Endorfin yang terbentuk saat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut dapat menciptakan rasa senang, sehingga jika ada permasalahan dalam keluarga dan rumah tangga, perbincangan akan lebih nyaman ketimbang membahasnya saat suasana hati sedang suntuk.

Baik pasangan suami-istri baru atau yang sudah menikah selama bertahun-tahun, mempertahankan chemistry sangat penting bagi kelangsungan rumah tangga. Hal-hal yang disebutkan di atas mungkin tak bisa menjamin pernikahan bahagia selamanya, tetapi ingatlah bahwa hal-hal kecil terkadang lebih berarti.