Sukses

Pria Ini Rela Donorkan Ginjal untuk Orang yang Ternyata Teman Sekolahnya

Sang pelari maraton yang tak pernah sakit itu ternyata memiliki masalah besar pada ginjal. Beruntung, ada malaikat penolong yang mau mendonorkan ginjal kepada dia.

Liputan6.com, Jakarta Pertemanan luar biasa ditunjukkan oleh Jarrett Jivan dan Chris Maybroda. Mereka bersahabat selama lebih dari 30 tahun. Kedekatan mereka bermula saat keduanya menjadi teman sekelas di sekolah dasar di Winnipeg. Jarrett dan Chris tetap saling kontak meski Jivan pindah ke Burlington, Ontario, Kanada. Kekuatan pertemanan mereka diuji setelah salah satu dari mereka mengalami masalah ginjal.

Menurut CTV News, Jivan selalu aktif karena ia menjadi pelari maraton. Namun, pada awal 2016, dia tahu ada yang tidak beres di tubuhnya, saat melihat dia tidak memiliki kekuatan, bahkan untuk berjalan. Pada Februari tahun itu, dokter menyatakan bahwa ginjal Jivan bermasalah. Pada April, kondisinya memburuk dengan cepat.

"Pada 1 April, saya pergi ke dokter karena tekanan darah saya sangat tinggi. Dalam waktu sekitar 12 hari, pada hari ulang tahun ke-43 saya, saya didiagnosis bukan hanya penyakit ginjal, tapi tahap akhir gagal ginjal," katanya kepada CTV News, seperti dikutip dari Sooperboy, Jumat (4/3/2018).

Jivan mulai menggunakan dialisis atau alat cuci darah untuk ginjalnya yang sakit. Namun setahun kemudian, dialisis sudah tidak cukup lagi karena ginjalnya hanya berfungsi 3 persen. Dia membutuhkan transplantasi ginjal secepatnya.

"Ini mengejutkan karena terjadi begitu dan Anda mulai memberi tahu keluarga dan teman Anda terlebih dahulu," kenangnya.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

2 dari 2 halaman

Dapat Kabar Mengejutkan lewat Media Sosial

Berkat media sosial, Jivan berhasil mengabarkan bahwa ia memerlukan donor ginjal. Beberapa orang menawarkan bantuan, salah satunya Maybroda.

"Saya lihat istri saya dan berkata, 'Tentu saja saya menyumbangkan jika saya bisa.' Dan dia berkata, 'Tentu saja'," kenang Maybroda.

Ternyata ginjalnya cocok dengan kebutuhan teman SD-nya itu. Karena itu, pada Januari, Maybroda pergi ke Ontario tempat tinggal Jivan, dan menjalani prosedur operasi selama enam jam untuk menyumbangkan ginjalnya.

"Kakek saya bertempur dalam perang melindungi orang yang bahkan tidak dia kenal," kata Maybroda dengan suara penuh emosi.

"Tentu, saya bisa maju dan menyumbang kepada pria yang sudah saya kenal selama 35 tahun," Jivan mengatakan bahwa dia selalu berterima kasih kepada temannya.

"Anda tidak bisa membayar sesuatu seperti itu. Hanya saja kemurahan hati Chris itu luar biasa. Dia tidak pernah berpikir dua kali tentang hal itu," katanya.

"Ini sangat berarti dalam hal kesehatan medis bagi saya, untuk menjalani kehidupan normal lagi," ujar Jivan. Sebuah persahabatan yang menyentuh. Sebuah persahabatan sejati.

(Eha/Sooperboy)