Liputan6.com, Jakarta Ejakulasi pada pria kerap diidentikkan dengan klimaks bercinta atau orgasme. Ya, sebagian orang mengira cairan mani yang keluar saat ejakulasi itu sama dengan orgasme. Padahal orgasme terjadi sebelum ejakulasi.
Ada banyak hal yang terjadi di dalam tubuh pria sebelum ia mencapai klimaks atau orgasme. Urologist Aaron Spitz, MD, mengatakan bahwa baik penis maupun otak memiliki keterkaitan erat menciptakan kombinasi sinyal untuk bisa menimbulkan ejakulasi.
Baca Juga
Dibutuhkan banyak rangsangan untuk bisa membuat pria klimaks, baik itu dengan sentuhan kulit, pijatan, dan tekanan di beberapa bagian tubuh tertentu atau sering dikenal dengan titik rangsang.
Advertisement
Tapi tidak banyak yang tahu bahwa indera lain seperti penglihatan, penciuman dan pendengaran juga memegang peran penting meningkatkan intensitas rangsangan dan meningkatkan gairah pria. Entah itu melihat gerakan tubuh, menghirup aroma tubuh dan mendengarkan suara desahan pasangan menjadi pemicu tersendiri.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Otak membentuk imajinasi
Otak pria akan membentuk imajinasi dan fantasinya sendiri, sehingga otak akan mengirimkan respon tersebut ke area intim untuk klimaks.
Tidak hanya itu, kelenjar hipotalamus dan kelenjar pituitari di bawah korteks serebral akan melepas hormon ke dalam darah yang akan memberi isyarat pada buah pelir untuk memproduksi sperma dan testosteron. Semua kombinasi stimulasi sensorik ini akan memenuhi penis dan terjadilah klimaks.
Jadi, itulah yang terjadi di dalam tubuh dan otak pria saat bercinta dan akan mencapai klimaks. Ternyata, ada banyak faktor pendukung ia bisa klimaks ya ladies.
Â
Â
Reporter: Febi Anindyakirana
Sumber: Vemale.com
Advertisement