Liputan6.com, Jakarta Pil KB menjadi salah satu pilihan bagi perempuan yang ingin mengendalikan kelahiran. Namun, Anda mungkin pernah berpikir untuk mencoba beralih ke pil KB karena beredar kabar bahwa konsumsi pil tersebut justru dapat menyebabkan depresi.
Dilansir Healthline, Selasa (6/3/2018), Seorang pakar ob-gyn di The Ohio State University Wexner Medical Center, Brett Worly, M.D., mengungkapkan hal ini sudah umum dikeluhkan oleh para perempuan. Hal itu mendorong Worly untuk melakukan sebuah studi yang mengeksplorasi hubungan antara pil KBÂ sebagai kontrol kelahiran dan depresi.
Baca Juga
"Sepanjang pelatihan medis yang saya lakukan, hal ini merupakan salah satu hal yang terus berlanjut," ujar Worly, mencatat pengonsumsian Depo Provera (metode progestin) dapat menyebabkan depresi sebagai salah satu efek samping yang terjadi.
Advertisement
Berdasarkan 26 penelitian yang dilakukan selama 30 tahun, ditemukan ada hubungan minimal antara progestin sebagai salah satu metode pengatur kelahiran dengan depresi.
Penelitian oleh Worly yang mempelajari hubungan antara pil KB dan depresi yang dilakukan beberapa tahun lalu pun tidak menemukan adanya korelasi di antara keduanya.
Â
Saksikan juga video berikut ini :
Pengguna pil KB sebaiknya konsultasi dengan dokter
Menanggapi hasil penelitiannya tersebut, Worly menekankan perubahan mood berbeda dengan perasaan yang tertekan itu sendiri. Hal ini menunjukkan bukan berarti pil KB mutlak tidak menyebabkan depresi.
"Efek yang ditimbulkan bisa berbeda-beda pada setiap perempuan. Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan terkait efek samping dari pil KB,"Â ujar Worly.
Advertisement