Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Setop Bercinta, 7 Hal Ini Akan Terjadi pada Tubuh Wanita

Kalau berhenti bercinta atau berhubungan seksual apa yang akan terjadi pada tubuh?

Liputan6.com, Jakarta Bercinta atau berhubungan seks itu memang bagus untuk kesehatan. Tapi, kalau berhenti berhubungan seksual apa yang akan terjadi pada tubuh?

Menurut TheSun, kalau pasangan yang sebelumnya teratur berhubungan seksual kemudian setop bercinta itu akan membahayakan tubuh dan jiwa. Dan wanita yang paling buruk mengalami dampaknya.

Apa saja dampak berhenti bercinta bagi tubuh wanita? Simak penjelasannya berikut ini, melansir laman News, Selasa (6/3/2018).

1. Libido berkurang

Sari Cooper, LCSW, terapis seks bersertifikasi, mengatakan, beberapa orang yang menahan diri melakukan seks mulai merasa lebih lamban, dengan vitalitas yang berkurang dan 'kelaparan' untuk bercinta. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

2 dari 4 halaman

Merasa sedih

2. Merasa sedih

Kurangnya kontak seks secara fisik dapat membuat beberapa orang merasa tertekan dalam kesedihan.

"Ketika orang-orang melakukan hubungan seks mereka biasanya megalami kontak kulit-ke-kulit, dan jenis kontak ini adalah cara primitif pertama yang kita anggap sebagai penghibur [seperti bayi dengan ibu kita]," kata Cooper menjelaskan.

Menurutnya, hubungan seksual memberi pasangan sentuhan kulit ke kulit, dan dapat membantu mengatur suasana hati satu sama lain. Umumnya melalui pelepasan hormon oksitosin yang terasa baik.

Meski berbahaya bagi jiwa, penelitian itu menunjukkan kurangnya aktivitas seksual tidak akan menyebabkan depresi klinis.

3. Dinding vagina melemah

Ini menjadi masalah bagi wanita yang mengalami menopause. Apabila Anda secara radikal mengurangi hubungan seks saat bertambahnya usia, dinding vagina Anda menipis dan bisa menyebabkan hubungan seks yang menyakitkan saat bercinta lagi.

Untuk itu North American Menopause Society telah merekomendasikan melakukan seks penetrasi reguler untuk membantu kesehatan vagina selama masa menopause.

3 dari 4 halaman

Nyeri menstruasi semakin buruk

4. Hilangnya Lubrikasi

Jika lama tak bercinta, vagina perlu bekerja keras melumasi dirinya sendiri saat Anda mulai berhubungan seks. Ini efek samping yang lebih umum terjadi pada wanita yang lebih tua. Hal tersebut karena berkurangnya hormon estrogen.

Dr Lauren Streicher, penulis Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever, menjelaskan, "Jika Anda bercinta dengan wanita muda yang berusia 20 atau 30 tahun dia akan memiliki banyak estrogen untuk memastikan jaringan tersebut tetap sehat, elastis, dan dilumasi saat dia tidak berhubungan seks. Jika Anda bercinta dengan seseorang yang berusia 60 dan tidak memiliki estrogen, dia telah kehilangan bagian itu."

5. Sakit Menstruasi Lebih Buruk

Berhubungan seks selama menstruasi sebenarnya adalah cara yang baik untuk mengurangi kram menstruasi.

"Rahim adalah otot dan banyak wanita benar-benar akan mengalami kontraksi uterus saat mereka orgasme, yang akan menyebabkan darah cepat terbuang, yang pada gilirannya akan menurunkan kram menstruasi," kata Dr Streicher.

"Juga, mungkin ada peningkatan endorfin, yang juga akan membantu kram menstruasi."

4 dari 4 halaman

Lebih stres

6. Lebih stres

Bagi beberapa orang, berhubungan intim adalah cara mereka untuk menghilangkan stres. Jika itu yang terjadi, tidak berhubungan seks bisa menyebabkan makin stres.

Tapi itu tidak sama untuk semua orang, karena Dr. Streicher menunjukkan untuk beberapa wanita, "Seks benar-benar menimbulkan stres karena berbagai alasan: Mungkin menyakitkan."

7. ISK

Dr Streicher mengatakan, seks bertanggung jawab atas potensi meningkatnya risiko infeksi kandung kemih berulang karena penyebaran bakteri yang bisa terjadi. Dan jurnal American Family Physician menyatakan: "Frekuensi hubungan seksual adalah prediktor terkuat dari infeksi saluran kemih rekuran."