Liputan6.com, Jakarta Rasa bersalah kerap menyelimuti ibu yang kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Para ibu merasa bersalah karena harus meninggalkan anak yang baru dilahirkan karena harus bekerja.
Menurut Wakil Ketua Komnas Perempuan, Budi Wahyuni mengungkapkan, hal yang paling berat buat ibu adalah meninggalkan anak mereka setelah cuti melahirkan.
Baca Juga
"Ada rasa bersalah karena anak ditinggalkan di rumah. Yah, meskipun ada seseorang yang bantu menjaga dan merawat anak. Rasa bersalah itu tetap terasa," jelas Budi saat dihubungi Health-Liputan6.com, ditulis Kamis (8/3/2018),Â
Advertisement
Terkait perasaan bersalah, ibu yang juga pegawai swasta Ria (39) mengakui merasakannya. Saat harus kembali masuk kerja setelah cuti melahirkan pada 2008 lalu, Ria bahkan menangis.
"Biarpun ada yang jagain ya. Tetap nangis. Yah, sekian lama kan dia (anak) di perut. Kita lagi dekat-dekatnya dengan anak baru lahir. Sedih-lah ninggalin dia buat kerja," tutur pegawai swasta di Jakarta ini kepada Health-Liputan6.com.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Sulit tinggalkan anak
Ria mengungkapkan, masa tiga bulan menyusui termasuk momen berharga. Ketika kembali kerja, momen menyusui akan berkurang.
"Kalau pas menyusui kan kita bisa saling menatap sama anak. Bisa sambil ngajak ngobrol juga, meski anak belum tahu apa yang kita omongin," lanjut Ria.
Perkembangan bayi juga terlihat. Ria mengamati, anak perempuannya dulu (kini berusia 10 tahun) sudah bisa bergerak, miring ke kiri-kanan, mendongak, dan merespons seseorang.
"Di usia 3 bulan itu, anak lagi lucu-lucunya. Makanya, sulit ninggalin anak (pergi kerja lagi)," kenang Ria.
Advertisement