Liputan6.com, Jakarta Adanya kontaminasi bakteri listeria di rock melon dari Australia menimbulkan kekhawatiran sebagian masyarakat Indonesia. Namun, masyarakat tidak perlu takut tertular penyakit tersebut. Pasalnya, Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mencegah masuknya rock melon dari Australia.
Melalui laman resmi Kementerian Pertanian, Menteri Pertanian memberikan perhatian pada kasus ini.
Baca Juga
"Menteri Pertanian memberi atensi khusus terhadap kasus ini, dan sangat peduli untuk mencegah kejadian ini di Indonesia. Maka beliau merespon dengan keputusan Menteri Pertanian," kata Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian, dikutip dari laman resmi Kementan, Senin (12/3/2018).
Advertisement
Kementan telah mencegah masuknya rock melon Australia ke Indonesia.
Walau begitu, Banun menyatakan buah rock melon asal Australia selama ini belum pernah masuk ke Indonesia. Buah yang selama ini beredar, murni dari petani lokal Indonesia dan aman dikonsumsi.
Kementan mengaku akan terus waspada dan melakukan pengawasan terhadap masuknya buah impor. Sehingga, masyarakat diimbau untuk tidak panik dengan berita ini.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:Â
Bakteri Listeria Buat Panik
Sebelumnya, masyarakat dibuat panik dengan berita rock melon Australia yang terkontaminasi bakteri listeria.
Di Australia sendiri, empat orang meninggal setelah makan melon yang terkontaminasi listeria.
Hal ini diungkapkan pihak berwenang Australia pada Rabu (7/3/2018) waktu setempat. Tidak hanya itu, wabah ini sebelumnya sudah menginfeksi 17 orang.
Vicky Sheppeard, Direktur bagian Penyakit Menular di New South Wales Health mengatakan, semua rock melon yang terkontaminasi telah ditarik dari pasaran.
Dikutip dari Channel News Asia, Listeria adalah bakteri yang sering ditemukan dalam makanan. Orang yang mengonsumsi makanan terkontaminasi tak akan mengalami penyakit serius.
Ini akan menjadi ancaman bagi orang tua, wanita hamil, atau mereka yang memiliki kondisi tertentu seperti diabetes dan kanker.
Gejala listeriosis dimulai dengan gejala mirip flu seperti menggigil, demam, dan nyeri otot. Masa inkubasinya pun mencapai 70 hari.
Advertisement