Sukses

7 Jenis Batuk Ini Tunjukkan Berbagai Gangguan Kesehatan

Batuk ternyata beraneka ragam jenis. Berikut adalah tujuh jenis batuk yang dipercaya dapat menunjukkan kondisi kesehatan Anda.

Liputan6.com, Jakarta Batuk sering mengganggu Anda dalam beraktivitas. Meski terdengar sama, ternyata batuk memiliki perbedaan yang dapat menunjukkan gejala berbagai penyakit yang Anda alami.

Dilansir dari Health, Kamis (15/3/2018), Direktur Klinik Batuk Ohio State University Wexner Medical Center, Jonathan Parsons, MD, menjelaskan batuk merupakan mekanisme perlindungan untuk membersihkan jalan napas. Oleh sebab itu, berikut adalah macam-macam batuk dan artinya bagi kondisi kesehatan Anda.

1. Post-Nasal Drip

Jika mengalami batuk kering atau berdahak, bisa jadi Anda mengalami post-nasal drip. Gangguan pernapasan tersebut disebabkan oleh lendir yang menetes ke tenggorokan, lalu menggelitik ujung saraf, sehingga memicu batuk.

Selain itu, Anda akan mengalami batuk yang lebih parah pada malam hari. Jika disertai alergi, mata menjadi gatal dan Anda akan mengalami bersin. Mengutip dari Cleveland Clinic, mengatasi batuk jenis ini bisa dilakukan dengan obat yang mengandung antihistamin. Selain itu, Anda juga dapat membilas hidung menggunakan metode saline washes, atau membilas hidung dengan air garam.

Akan tetapi, apabila batuk tak kunjung sembuh lebih dari seminggu, sebaiknya kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini karena bisa jadi Anda berpotensi mengalami infeksi sinus.

2. Asma

Salah satu gejala Anda mengalami asma adalah batuk kering disertai bunyi seperti siulan atau mengi. Hal ini karena jalan napas mengalami peradangan, sehingga Anda pun menjadi sulit untuk bernapas dan akhirnya mengalami batuk.

Selain itu, tanda lainnya adalah batuk yang semakin memburuk pada malam hari atau ketika berolahraga, dada menjadi sesak, dan kelelahan. Mengutip dari Cleveland Clinic, Anda dapat mengobati batuk jenis ini dengan menghirup bronkodilator untuk melegakan jalan napas.

 

Saksikan juga video berikut ini :

2 dari 3 halaman

Batuk bisa tunjukkan masalah pada saluran pencernaan

3. Gastroesophageal Reflux Disease

Jika mengalami batuk kering disertai kontraksi pada bagian perut, Anda bisa jadi menderita penyakit ini. Hal tersebut bisa terjadi ketika asam lambung mengiritasi kerongkongan. Berdasarkan Review yang dipublikasikan oleh Nature tahun 2006, penyakit tersebut menduduki posisi kedua sebagai penyebab batuk kronis paling umum.

Guna mengetahui apakah Anda benar-benar mengalami penyakit ini, Anda dapat mendatangi rumah sakit untuk melakukan rontgen pada saluran pencernaan atas. Guna mengatasi masalah tersebut, Anda dapat mengonsumsi obat yang mampu mengurangi produksi asam, seperti pepcid AC, Zantac, atau Prilosec.

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Salah satu gejala Anda mengidap penyakit paru obstruktif kronik adalah batuk kronis yang menghasilkan banyak lendir. Batuk ini umumnya terjadi pada pagi hari. Parsons mengatakan penyebab utama penyakit paru obstruktif kronik adalah merokok.

Gejala lain yang akan muncul yaitu batuk akan membaik pada siang hari dan sesak napas yang disertai mengi.

Untuk mengobati penyakit paru tersebut, Anda dapat menghirup bronkodilator dan steroid. Selain itu, melihat penyebab dari penyakit ini, Anda harus mulai berhenti merokok. Pada kasus ekstrem, mungkin Anda akan membutuhkan terapi oksigen.

3 dari 3 halaman

Mengonsumsi obat ternyata bisa sebabkan batuk

5. Batuk karena obat

Mengonsumsi obat rupanya bisa menyebabkan batuk. Batuk ini dialami oleh mereka yang mengonsumsi golongan obat penghambat enzim konversi angiotensin. Obat tersebut dikonsumsi guna mengatasi tekanan darah tinggi.

Parsons mengatakan, batuk biasanya akan terjadi beberapa minggu setelah Anda mengonsumsi obat ini. Untuk itu, coba bicarakan dengan dokter. Anda mungkin akan mendapatkan obat lain yang dapat mengatasi batuk tersebut.

6. Pneumonia

Jika mengalami penyakit ini, awalnya Anda akan mengalami batuk kering. Setelah beberapa hari, batuk berubah menjadi basah disertai dengan lendir berwarna kuning, hijau, atau merah. Gejala lainnya yaitu demam, menggigil, sulit untuk bernapas, dan nyeri saat batuk.

Parsons mengatakan, dokter akan mengetahui Anda mengalami pneumonia hanya dengan mendengarkan saluran napas melalui stetoskop. Selain itu, dokter akan meminta Anda melakukan tes rontgen untuk menentukan penyebab pneumonia.

Jika pnemonia disebabkan oleh bakteri, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik. Namun, jika ternyata disebabkan oleh virus, satu-satunya cara mengatasinya adalah beristirahat dan mengonsumsi obat batuk.

7. Pertusis

Jika mengalami batuk parah, Anda kemungkinan mengalami penyakit ini. Gejala yang akan muncul seperti flu pada umumnya, yaitu pilek, mata berair, demam, dan batuk. Namun, seminggu setelah gejala batuk muncul, Anda akan mungkin akan mengalami muntah.

Ketika mengalami gejala tersebut, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Anda akan diminta untuk melakukan tes darah dan rontgen di dada. Pengobatannya dapat dilakukan dengan antibiotik.