9 Perilaku Berisiko yang Ancam Kesehatan Remaja

Liputan6.com, Jakarta Pada 18 hingga 24 Maret 2018 diperingati sebagai Pekan Kesehatan Remaja Dunia (Global Teen Health Week). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyorot beberapa masalah terkait kesehatan remaja Indonesia di pekan ini.

Dalam kultwit (kuliah Twitter) di akun @idai_tweets, remaja adalah penduduk yang berada dalam rentang 10-18 tahun (Permenkes RI No. 25 Tahun 2014). Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), rentang usia remaja adalah 10-24 dan belum menikah. Di Indonesia, sekitar 44,73 juta penduduk adalah remaja (10-19 tahun) atau sekitar 7,29% dari total populasi.

Untuk kesehatan remaja, IDAI juga melakukan pendidikan, pelayanan kesehatan, penelitian ilmiah, serta pengabdian masyarakat yang dilaksanakan sesuai etika dokter spesialis anak. Melalui Twitter, IDAI merinci fakta-fakta seputar Perilaku Berisiko Kesehatan Remaja. Cek satu per satu yuk.

1. Remaja jarang sarapan

"Fakta pertama, tahukah kamu bahwa 2 dari 3 remaja tidak sarapan pagi? Hayo, kamu masuk kelompok sarapan atau tidak sarapan?"

2. Remaja lebih suka makanan siap saji

"Fakta kedua, 1 dari 2 remaja konsumsi makanan siap saji lebih dari ≥1 kali sehari. Saat ini, makanan siap saji sangat mudah didapatkan lho! Setuju gak?"

Simak juga video menarik berikut: