Liputan6.com, Amerika Serikat Setelah 14 tahun melahirkan anak lelakinya, Amy Bright baru mengetahui, sebuah jarum epidural (suntikan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan) menancap di tulang belakangnya. Yang tak terbayangkan adalah Amy harus hidup dengan jarum epidural selama sisa hidupnya.
Baca Juga
Advertisement
Dokter mengatakan, operasi untuk mengangkat jarum epidural terlalu membahayakan nyawa. Artinya, Amy kemungkinan harus hidup dengan jarum yang menancap.
"Aku mungkin akan menggunakan kursi roda," kata Amy, seperti dikutip dari 9Honey, Kamis (29/3/2018). “Itu menakutkan karena aku tidak tahu, bagaimana masa depanku nanti.”
Rasa nyeri akibat jarum epidural yang menancap bermula dua bulan usai kelahiran anak laki-lakinya, Jacob pada 2003. Ia melahirkan Jacob melalui operasi caesar di Florida's Naval Hospital Jacksonville.
Awalnya, ia mengira nyeri punggung hanya pegal linu biasa. Seiring waktu, nyeri punggung semakin parah. Rasa nyeri punggung terus berlanjut hingga sekarang.
Simak video menarik berikut ini:
Kerusakan saraf
Amy juga menderita kerusakan saraf sehingga ia semakin sulit menggerakkan kaki kirinya.
"Aku benar-benar marah, kesal, dan takut. Setiap kali bergerak dan berjalan, membungkuk, berputar, dan tidur, jarum itu bergerak di dalam tulang belakang."
Ia merasakan sensasi terbakar di bagian tulang ekor akibat efek jarum epidural yang menancap. Terkadang sensasi terbakar menjalar dari betis hingga kaki.
Jarum epidural yang menancap di tulang belakang baru terungkap dari hasil CT scan pada November 2017.
Advertisement
Ajukan gugatan
Amy telah mengajukan gugatan terhadap rumah sakit. Ia dan pengacaranya, Sean Cronin, mengklaim, rumah sakit tempat ia melahirkan Jacob tidak melakukan tindak lanjut apapun.
Florida's Naval Hospital Jacksonville belum menanggapi gugatan Amy. Pihak rumah sakit malah merujuk Amy dan pengacaranya melaporkan gugatan ke U.S. Department of Justice.