Liputan6.com, Jakarta Hampir semua wanita ingat usia saat menstruasi pertama kali. Jika Anda wanita yang menstruasi sebelum 12 tahun, ada beberapa risiko kesehatan yang timbul seperti diungkapkan berbagai studi.
Berikut enam risiko kesehatan pada wanita yang menstruasi dini mengutip Women's Health, Senin (2/4/2018).
Baca Juga
1. Kanker payudara
Advertisement
Wanita yang menstruasi sebelum 12 tahun berisiko 50 persen mengembangkan kemungkinan terkena kanker payudara dibanding wanita yang menstruasi usia 16 menurut Breast Cancer Fund. Hal ini terjadi karena paparan estrogen yang terlalu cepat berisiko meningkatkan kanker payudara.
2. Menopause dini
Riset dalam jurnal Human Reproduction 2017 mengatakan, wanita yang menstruasi sebelum 11 tahun, kemungkinan 80 persen memasuki menopause sebelum mencapai usia 40. Serta memiliki risiko 30 persen lebih tinggi alami menopause di usia 40-44 tahun dibanding yang menstruasi di usia 12.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Penyakit jantung
3. Penyakit jantung
Ada keterkaitan antara menstruasi dini dengan risiko seorang wanita terkena penyakit jantung. Studi observasional jangka panjang di jurnal Heart 2018 yang menstruasi sebelum 12 tahun cenderung 10 persen kena penyakit jantung dibanding yang menstruasi usia 13 ke atas.Â
4. Kanker ovarium
Bila menstruasi sebelum usia 12, wanita tersebut cenderung berisiko terkena kanker ovarium menurut data meta analisis International Journal of Cancer. Lagi-lagi, hal ini dipengaruhi kehadiran hormon estogen.
Â
Advertisement
Pengaruhi kesuburan
5. Diabetes
Studi yang melibatkan 13 ribu wanita di jurnal Diabetologia mengatakan wanita yang menstruasi dini, dua kali lebih berisiko lebih terkena diabetes tipe dua. Hal ini terjadi karena paparan lemak tinggi. Diharapkan wanita selalu menjaga berat badan ideal serta mencegah kehadiran lemak perut (visceral fat)Â yang erat kaitannya dengan risiko beberapa penyakit.
6. Pengaruhi kesuburan
Menstruasi terlalu cepat terkait dengan meningkatnya risiko wanita tak subur. Hal tersebut terungkap dalam riset yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility.