Liputan6.com, Jakarta Tisu basah selalu ada di dalam tas perlengkapan bayi saat akan pergi ke mana pun. Di saat si Kecil buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK), orangtua akan mengandalkan tisu basah untuk membersihkan area yang kotor tersebut.
Begitu besar peranan tisu basah di kehidupan sehari-hari. Jika tangan dan kakinya kotor dan tak ada air, tinggal dilap saja. Bahkan untuk membersihkan area intim setelah buang air kecil maupun besar. Tapi ternyata penggunaan tisu ini secara terus menerus memiliki efek buruk, yaitu membuat anak jadi mengalami alergi.
Baca Juga
Hal tersebut menurut penelitian tim dari Northwestern University di Amerika Serikat. "Kurangi paparan kulit bayi terhadap alergen makanan dengan mencuci tangan sebelum memegang bayi. Batasi penggunaan tisu basah. Bersihkan dengan sabun dan air seperti yang kita lakukan zaman dulu," ujar Joan Cook Mills, salah satu peneliti yang juga profesor Northwestern University.
Advertisement
Alergi Akibat Tisu Basah
Alergi bisa terjadi karena sabun atau zat yang berasal dari tisu mengenai kulit dan menghilangkan minyak pelindung. Bayi dan anak pun jadi lebih rentan terhadap debu dan pemicu alergi lainnya kacang.
Orangtua pun disarankan untuk membilas tangan anaknya dengan air sebagai pengganti. Tidak lupa sebelum menyentuh si buah hati, orangtua selalu mencuci tangan agar tidak menimbulkan alergi.
Menurut Profesor Cook Mills, beberapa bayi terkena alergen yang berasal dari lingkungan debu di rumahnya. Mungkin mereka tidak memakan makanan yang mengandung alergen, tapi dari kontak kulit.
“Hal ini bisa terjadi misalnya, ada seseorang yang di wajahnya masih menempel selai kacang dan mencium bayi. Atau, orangtua yang sedang menyiapkan makanan dengan menu kacang, kemudian memegang bayi,” katanya.
Penulis: Dina Nazhifah (sumber: Kid Spot)/Dream.co.id
Advertisement