Liputan6.com, Jakarta Menurunnya fungsi organ tubuh membuat para orang lanjut usia (lansia) tidak bisa lepas dari obat. Ditambah pula rentannya mereka terkena hipertensi, diabetes, dan penyakit kekentalan darah.
"Kalau sudah kena penyakit itu, mau engga mau harus minum obat seumur hidup," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Tebet, dr Asril Bahar SpPD K-P, K-GER pada acara HUT RS Tebet ke-36, Selasa, 10 April 2018.
Baca Juga
Bila ini menimpa orangtua Anda, pastikan bahwa dosis dari obat yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan penyakit yang dimiliki pasien tersebut. Sebab, kata Asril, ketergantungan obat punya dampak bagi tubuh.
Advertisement
"Kalau seorang lansia didiagnosis mengalami banyak penyakit, dokter harus pintar-pintar memilih obat supaya tidak bentrok di dalam tubuh," kata dr Asril.
Hadir juga sebagai pembicara pada acara tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan Sub Spesialis Ginjal dan Hipertensi RS Tebet, Dr Puteri Wahyuni SpPD, KGH, dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan Sub Spesialis Gastroenterologi-Hepatologi, Dr Dharmika Djojodiningrat, SpPD, K-GEH.
Lansia Adalah Mereka yang Berusia di Atas 80
Banyak orang beranggapan mereka yang masuk dalam kategori lansia berusia di atas 60. Asril mengungkapkan, menurut WHO, orang yang tergolong lansia adalah mereka yang berusia di atas 80.
"Kalau yang dimaksud orang berusia 60-80 itu tergolong paruh baya," ia menambahkan.
Asril pun mengatakan kondisi fisik setiap orang akan mulai mengalami penurunan sejak usia 30. Oleh sebab itu, dia menyarankan agar pemeriksaan kesehatan sebaiknya rutin dilakukan sejak usia tersebut.
"Jangan sampai terlambat. Sebab kalau terlambat, ketika memasuki masa lansia, seseorang akan mengalami banyak masalah dalam tubuhnya," Asril menjelaskan.
Advertisement