Liputan6.com, Jakarta Banyak orang terlalu cepat menyimpulkan nyeri perut bagian atas atau di sekitar ulu hati disebut sebagai penyakit mag. Padahal, masalah pada lambung yang banyak dialami belum tentu penyakit mag.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan Sub Spesialis Penyakit Gastroenterologi-Hematologi, Dr. Dharmika Djojodiningrat, SpPD, K-GEH mengungkapkan salah kaprah tersebut merupakan dampak dari sejarah, tepatnya pada zaman kolonial Belanda. Kata 'maag' sendiri merupakan bahasa Belanda dari lambung.
Baca Juga
"Jadi, sebetulnya, mag itu kumpulan dari keluhan yakni nyeri ulu hati, kembung, mual, sendawa, yang diasumsikan bersumber dari penyakit di lambung," ujar Dharmika, saat konferensi pers usai acara HUT RS Tebet yang ke-36, Selasa (10/4/2018).
Advertisement
Menurut Dharmika, kumpulan keluhan tersebut harus dicari terlebih dahulu penyebabnya. Artinya, tidak semua penyakit pada perut bersumber dari lambung.
"Yang lainnya itu bisa radang, luka, polip, tumor yang ada di luar lambung, yang umum dikenal dengan gangguan empedu, pankreas, dan liver," sebut Dharmika.
Oleh sebab itu, Dharmika menyarankan apabila merasakan sakit perut lebih dari dua minggu, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk ditelusuri penyebab pastinya. Menurutnya, tidak semua penyakit pada perut disebabkan oleh mag atau lambung.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Deteksi dengan endoskopi
Tak hanya itu, Dharmika mengungkapkan pemeriksaan harus segera dilakukan jika mengalami berbagai keluhan pada perut dalam jangka waktu lebih dari dua minggu atau tiga bulan.
Salah satu cara deteksi yang dapat dilakukan yakni dengan endoskopi, atau dengan memasukkan tabung lentur dengan kamera di ujungnya pada saluran pencernaan.
"Jadi kami bisa melihat daftar penyakit yang disebabkan oleh adanya keluhan pada mag tersebut," pungkas Dharmika.
Advertisement