Liputan6.com, Jakarta Jika merasa bukan tipe introvert atau ekstrovert, mungkin ambivert adalah tipe kepribadian yang tepat untuk Anda.
Dikutip dari Psychology Today pada Rabu (11/4/2018), psikolog Adam Grant menemukan bahwa ambivert merupakan jenis kepribadian yang berada di antara ekstrovert dan introvert.
Baca Juga
Orang dengan kepribadian ini terkadang menikmati kebersamaan dengan orang lain, namun juga menikmati waktu kesendirian.
Advertisement
Dilansir dari Reader's Digest, ada 10 tanda bahwa Anda merupakan orang ambivert.
1. Memiliki Karakteristik Ekstrovert dan Introvert
"Seorang ambivert memiliki ciri-ciri keduanya. Itu berarti mereka memiliki karisma dan kegetasan seorang esktrovert, serta memiliki keterampilan berpikir dan mendengarkan orang introvert," kata Helen Odessky, psikolog dan penulis Stop Anxiety from Stopping You.
Jika Anda menikmati berada dalam keramaian, namun sangat menikmati waktu sendiri yang jauh dari kelompok besar, itu merupakan ciri dari ambivert.
"Secara emosional Anda fleksibel," kata psikolog Paulette Kouffman Sherman.
 Simak juga video menarik berikut ini:
2. Suka bersosialisasi, namun menginginkan waktu sendiri
Jika menghabiskan waktu dengan orang lain membuat Anda merasa kelelahan namun terasa menyenangkan, itu merupakan pertanda dari ambivert.
"Anda bisa beristirahat dan tenang saat tidak ingin berada di dekat orang-orang. Namun, ketika berada di tengah orang lain, Anda bisa menjadi orang yang percaya diri dan ramah," kata Grant Brenner, psikiater dari Manhattan, Amerika Serikat.
Untuk itulah, mengatur waktu perlu bagi mereka yang ambivert, untuk berada di tengah sosialisasi, dan mampu menyisihkan waktu untuk sendiri.
3. Tahu Kapan Harus Percaya
"Ekstrovert cenderung mempercayai orang lain lebih mudah, dan membagi tentang diri mereka sendiri," kata Brenner. Di sisi lain, introvert lebih lambat dan memilih menjaga jarak hingga mereka tahu persis siapa yang dihadapi.
Namun, orang ambivert bisa melakukan keduanya. Mereka tahu waktu yang tepat untuk mendengarkan, bersikap tegas, serta tahu bagaimana beradaptasi dengan lingkungan dan orang lain.
Â
Advertisement
4. Nyaman di lingkungan manapun
Orang ambivert mampu mencari interaksi sosial, namun bisa menarik diri ketika butuh istirahat. Hal ini membuat mereka sangat fleksibel pada situasi yang sedang dihadapi.
Menurut Brenner, mereka mendapat energi baik ketika bersama orang lain, ataupun saat sendirian.
"Mereka fleksibel. Ini membantu mereka bicara di tengah orang-orang dan menghabiskan waktu sendirian di depan komputer sambil meneliti atau menulis," tambah Brenner.
5. Merasa perlu menarik diri
Ambivert suka melakukan banyak hal. Namun ada kalanya mereka merasa bosan dan butuh istirahat ketika terlalu banyak bersosialisasi.
Ketika merasa percakapan dalam sebuah kelompok dianggap terlalu berlebihan, orang seperti ini akan menarik diri, atau melakukan percakapan dengan satu atau dua orang yang memiliki minat sama.