Sukses

Kenali 14 Pantangan Wajib Anak Autisme agar Tetap Sehat (1)

Anak autisme harus menghindari berbagai pantangan agar kesehatan tubuh dapat terjaga.

Liputan6.com, Jakarta Diana Dwi harus berjuang membesarkan anaknya dengan autisme. Gejala autisme mulai terlihat pada anaknya di 2013. Pada waktu itu, sang anak 4 tahun. Dia tiba-tiba tidak bisa bicara. Hasil diagnosis menunjukkan sang anak memang menyandang autisme.

Sejak saat itu, Diana, yang kini berprofesi sebagai praktisi Biomedical Intervention Therapy (BIT) merawat buah hatinya dengan hati-hati. Diana mulai belajar tentang makanan dan minuman apa saja yang boleh atau dilarang untuk diberikan pada anak autisme.

Tak hanya pantang makanan tertentu, anak dengan autisme memiliki sejumlah hal yang dipantang. Jika pantangan-pantangan tersebut dilakukan, maka akan perkembangan anak autisme jadi tidak optimal. Saat ditemui dalam acara Hari Kepedulian Autisme Sedunia 2018 di Sofyan Hotel, Jakarta, ditulis Rabu (11/4/2018), Diana membeberkan pantangan untuk anak autisme.

1. Makanan mengandung tepung dan susu

Anak autisme tidak boleh mengonsumsi makanan yang mengandung gluten (protein yang ada pada tepung dan gandum) dan kasein (protein pada susu). Ini karena membahayakan jaringan saraf pada tubuh anak dengan autisme.

"Makan remahan roti atau biskuit sedikit saja, itu sudah ada efeknya. Harus hindari roti, biskuit, dan kue," kata Diana.

Segala susu dan produk olahan susu juga harus dihindari anak autisme. Susu kedelai atau soya kedelai juga tidak boleh.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 4 halaman

Rumah kotor

2. Rumah kotor

Keadaan rumah harus selalu bersih setiap hari. Tak hanya rumah saja, lingkungan sekitar rumah, seperti taman dan beranda juga harus terjaga kebersihannya.

3. Obat sirup

Anak autisme tidak boleh minum obat sirup. Kandungan gula pada sirup dapat membahayakan saluran pencernaan. Jika sakit dan perlu minum obat, berikan obat dalam bentuk tablet.

"Biar lebih mudah diminum. Tabletnya dihancurkan jadi bentuk bubuk (puyer), baru bisa diberikan pada anak," Diana mengungkapkan.

4. Makanan sumber fenol tinggi

Kadar fenol tinggi dapat memengaruhi sistem saraf anak. Fenol adalah zat kimia yang biasa terdapat pada buah sayuran, seperti jeruk, tomat, anggur, dan ceri. Makanan yang mengandung bahan pengawet dan perasa makanan juga tidak boleh.

"Makanan yang enggak bolehnya memang banyak, tapi tetap banyak juga makanan yang boleh. Anak saya masih boleh makan buah kesemek, naga putih, dan jambu putih," tutur Diana.

3 dari 4 halaman

Garam dapur

3. Garam dapur

Soal garam juga tidak bisa sembarangan, menggunakan garam biasa (garam dapur). Anak autisme harus makan menggunakan garam khusus, yakni garam laut (sea salt). Garam laut lebih sehat daripada garam dapur.

Pada garam dapur sudah ditambahkan zat kimia lain, yang bisa membahayakan kesehatan anak autisme.

4. Alat masak dan makan stainless

Jangan gunakan panci atau alat masak dan makan apapun yang terbuat dari stainless. Ini dikarenakan bahan stainless mengandung kadar logam, yang bisa saja membahayakan anak autisme.

"Kalau soal peralatan masak, semua panci jadi pakai panci kaca. Pokoknya, pakai saja alat masak dan makan, yang terbuat dari bahan gelas dan kaca," jelas Diana. Memasak nasi pun tidak boleh menggunakan rice cooker.

4 dari 4 halaman

Air minum

5. Air minum

Diana rutin mengecek air yang ada di rumahnya. Air yang biasa dipakai untuk minum maupun mencuci pakaian terkandung logam berat. Untuk kebutuhan minum, ia menggunakan air mineral.

Selain itu, penyaring udara juga diperlukan agar lingkungan rumah menjadi nyaman dan aman dari bakteri berbahaya, yang mungkin akan terhirup anak.

6. Sabun

Untuk mencuci alat makan dan pakaian, Diana hanya menggunakan satu jenis sabun, yakni sabun colek B29.

"Sabun colek B29 ini kandungan bahan kimianya paling rendah. Saya pakai buat cuci piring sampai pakaian," Diana menjelaskan.

7. Alat makan bersama

Penggunaan alat makan bersama perlu dihindari agar anak autisme tidak terpapar bakteri yang mudah menular. Alat makan untuk anak autisme harus khusus, yang tidak mengandung logam berat, seperti stainless.

"Saya masak di rumah pakai panci kaca. Alat makan juga pakai kaca. Bisa juga pakai alat makan yang terbuat dari kayu," ujar Diana.

Selain itu, spons cuci piring juga harus sendiri. Tidak boleh menggunakan spons untuk mencuci alat makan bersama.