Sukses

7 Perasaan yang Muncul Setelah Puasa Media Sosial

Tujuh tanda ini akan Anda dapatkan setelah memutuskan berhenti menggunakan media sosial.

Liputan6.com, Jakarta Media sosial memberikan efek candu bagi penggunanya. Selain itu, mengakses hal tersebut juga menghabiskan waktu bagi mereka yang membukanya.

Untuk menghindari kecanduan, satu-satunya cara adalah dengan tidak membuka media sosial. Dilansir dari Reader's Digest, Kamis (12/4/2018), tujuh hal ini akan Anda rasakan jika berhenti dari media sosial.

1. Pekerjaan Jadi Lebih Cepat

Anda tidak perlu lagi mengkhawatirkan bunyi ponsel Anda. Dengan ini, tingkat produktivitas menjadi lebih tinggi.

"Media sosial terus-menerus mengganggu kita," kata Joanee Cantor, PhD, profesor komunikasi di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat.

Menurut American Psychological Associaton, sering membuka media sosial seperti Facebook di tengah pekerjaan, mengurangi waktu produktif hingga 40 persen.

2. Kreativitas Lebih Mengalir

Dr. Cantor mengatakan, kunci pikiran yang penuh imajinasi adalah mengambil waktu sejenak dan menghindari media sosial saat istirahat. Lakukan hal lain seperti jalan-jalan.

Dengan membebaskan diri dari media sosial, Anda menyingkirkan berbagai pemberitahuan yang mengganggu dan membiarkan kreativitas berkembang.

Simak juga video menarik berikut ini: 

2 dari 3 halaman

Cemas dan Stres

3. Perasaan Cemas di Awal

Efek positif berhenti dari media sosial tidak akan didapat secara langsung. Salah satu reaksi di awal Anda melakukannya adalah stres dan kecemasan.

Perasaan ini disebabkan penarikan neurobiologis, dari perasaan terhubung yang konstan.

"Jika Anda kecanduan media sosial, pada beberapa orang, memiliki tingkat dopamin yang tinggi," lata David Greenfield, asisten profesor psikiatri klinis di Universitas Connecticut School of Medicine, Amerika Serikat.

Menurut Greenfield, perasaan ini tidak akan bertahan lama selama beberapa hari setelah Anda berhenti menggunakan media sosial.

4. Stres Berkurang

Terkadang, media sosial membuat kita merasa harus melihat apa yang terjadi selama 24 jam. Dorongan ini mengarah pada peningkatan kortisol atau hormon stres.

Stres yang meningkat membawa efek negatif pada otak, seperti berkurangnya daya ingat dan meningkatkan kemungkinan depresi.

Sehingga, menjauhkan diri dari media sosial menghindari hal tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Tidur dan Hubungan Interpersonal

5. Lebih Percaya Diri

Media sosial membuat kita melihat hal yang menyenangkan dari hidup orang lain. Ini membuat kita merasa tertinggal dan membandingkan diri dengan orang lain.

Keluar dari kehidupan media sosial, membuat kita merasa lebih bahagia dan jauh lebih percaya diri.

6. Tidur Lebih Baik

Sebelum tidur, biasanya Anda membuka satu pemberitahuan yang muncul dari media sosial. Biasanya kegiatan ini bisa berlangsung satu hingga dua jam.

"Jika Anda melakukan itu setiap hari, 15 jam seminggu Anda habiskan hanya di media sosial," kata Greenfield.

Ketika Anda memutuskan diri dari media sosial, ada dorongan untuk hidup sehat yang lebih kuat, dan istirahat malam yang lebih baik.

Jika Anda membutuhkan aktivitas pendinginan, lakukan membaca buku atau merencanakan kegiatan esok hari.

7. Memperkuat Hubungan Tatap Muka

Hubungan interpersonal secara tatap muka, jauh lebih kuat daripada dilakukan lewat media sosial.

"Menarik diri dari media sosial dan menghabiskan lebih banyak waktu dalam interaksi tatap muka, membantu hubungan Anda. Selain itu, ini merupakan faktor penting dalam kesejahteraan dan kesehatan mental," kata Cantor.