5 Alasan Istri Ogah dan Jengah Lakukan Seks Oral

Ketika Anda gagal memberi tahu mereka ketika akan ejakulasi, itu adalah momok bagi para wanita. Alangkah baiknya ketika seorang pria lebih dulu memberitahukan bahwa akan mencapai orgasme, sehingga wanita bisa bersiap untuk menghentikan aktivitasnya.

Jika seorang wanita yang suka menelan sperma yang Anda muntahkan, tentu itu bukan masalah besar. Lantas bagaimana dengan mereka yang tidak suka? Yang penting Anda jangan memaksa.

Apabila terpaksa harus mengeluarkannya di dalam mulut, maka jangan menumpahkan di wajah tetapi tubuhnya. "Jangan beranggapan bahwa wanita menyukai apa pun yang Anda ingin lakukan dengan sperma Anda!" Cadell menambahkan.

3. Suami tak melakukan hal yang sama

Jangan beranggapan bahwa wanita akan meminta kepada Anda jika ingin diperlakukan sama (oral seks). Itu salah. Beberapa wanita juga ingin merasakan nikmatnya oral dengan pasangannya. Untuk itu, jangan tunggu sampai dia meminta, namun Anda juga harus menawarkan diri.

Tindakan paling luar biasa adalah lakukan dulu kepadanya, kemudian mintalah dia untuk membalas. Itu akan lebih efektif.

Jika Anda mengabaikan perawatan daerah kemaluan, seperti tidak mencukur rambut maka itu adalah momok bagi wanita. Percaya atau tidak, rambut kemaluan yang terlalu lebat akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

"Sebaiknya sisakan sedikit rambut kemaluan Anda, atau cukur habis bisa lebih baik. Itu akan memberikan tampilan yang lebih menarik," ujar Cadell.

5. Terlalu lambat

Memberikan seks oral bisa jadi melelahkan bagi wanita. Karena itu, jika wanita memerlukan lebih dari 10 menit untuk mengalami orgasme saat dioral, ini akan menyulitkan wanita dan membuat mereka enggan melakukan seks oral lagi. Bagi wanita, seks oral semacam ini bisa jadi tak menyenangkan.

Jika Anda sering mengalami hal ini, sebaiknya lakukan foreplay sedikit lebih lama. Selain itu, jika wanita terlihat lelah saat melakukan seks oral, biarkan dia istirahat sejenak dan lakukan hal lain untuk meningkatkan gairah kalian berdua.

Penulis: Yoga Tri Priyanto. Sumber: Merdeka.com