Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan toilet umum memiliki mesin pengering tangan. Anda cenderung akan menggunakannya usai mencuci tangan baik setelah buang air besar maupun kecil. Namun demikian, mesin pengering tersebut rupanya dapat menjadi media penyebar bakteri.
Dilansir dari Tech Times, Jumat (13/4/2018), melalui studi yang dipublikasikan pada Applied and Environmental Microbiology journal, para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Connecticut melakukan riset pada 36 toilet di seluruh kampus. Penelitian dilakukan dengan pemindaian bakteri Bacillus subtilis dan koloni lainnya.
Baca Juga
Hasil penelitian sungguh memprihatinkan. Dengan menempatkan piring khusus di bawah pengering tangan selama 30 detik, para peneliti menemukan sebanyak 18 hingga 60 koloni bakteri, termasuk Bacillus Subtilis atau yang dikenal dengan sebutan basil jerami.
Advertisement
Hal ini dapat terjadi karena mesin pengering tangan tersebut rupanya dapat mengisap bakteri di setiap kamar mandi. Bakteri yang dihisap tersebut kemudian disebarkan pada para pengguna mesin pengering tangan tersebut.
Selain bakteri, peneliti menemukan penggunaan pengering tangan juga dapat menyebarkan patogen dan spora yang tentunya sangat berbahaya bagi semua orang.
Saksikan juga video berikut ini :
Hal ini yang seharusnya Anda lakukan untuk mengeringkan tangan
Setelah mengetahui bahaya penggunaan mesin pengering tangan, penulis utama penelitian tersebut, Peter Setlow mengungkapkan dirinya kini tidak pernah lagi menggunakan mesin tersebut. Selain itu, Fakultas Kedokteran Universitas Connecticut pun mulai beralih dengan menyediakan tisu.
Para ilmuwan juga mengeksplorasi penggunaan filter HEPA (High-Efficiency Particulate Air) pada mesin pengering tangan. Meski filter tersebut terbukti dapat menyaring 75 persen bakteri, tidak semua mesin pengering tangan di toilet umum dilengkapi dengan filter tersebut.
Namun demikian, penelitian ini tak lantas membuat Anda takut untuk mencuci tangan. Bagaimana pun, mencuci tangan tetap menjadi hal yang penting untuk menjaga Anda agar tetap hidup sehat.
Advertisement