Liputan6.com, Jakarta Menstruasi atau datang bulan kerap menjadi penghalang wanita untuk menikmati hubungan seks bersama pasangan. Perut kembung dan kram saat menstruasi dapat membuat suasana bercinta menjadi tak nyaman.
Dilansir dari Health, Selasa (17/4/2018), rasa tidak nyaman saat menstruasi justru dapat diatasi dengan melakukan hubungan seks. Berikut adalah lima alasan Anda perlu melakukannya meski sedang menstruasi.
Baca Juga
1. Seks dapat membantu mengatasi kram menstruasi
Advertisement
Ketika mencapai puncak kenikmatan alias orgasme, otot-otot panggul akan berkontraksi dan kemudian melemas. Hal inilah yang menyebabkan kram menstruasi menjadi hilang setelah berhubungan seks.
Psikolog dan Ahli Terapi Seks dari Boston, Aline P. Zoldbrod mengaku heran banyak orang yang tidak memanfaatkan hubungan seks saat menstruasi.
"Seks membuat Anda merasa lebih baik, dan, ini adalah solusi terbaik guna mengatasi kram tersebut," ujar Zoldbrod, mengutip dari Health.
2. Mendapatkan tambahan pelumas
Saat menstruasi, organ intim wanita umumnya akan lebih licin dari biasanya. Ahli Terapi Seks dan Pengarang Buku The Better Sex Guide to Extraordinary Lovemaking, Yvonne Fulbright, mengungkapkan hal ini karena organ intim wanita akan lebih basah ketika mengalami menstruasi.
Namun demikian, sebaiknya Anda melepas pembalut ketika hendak melakukan hubungan seks. Ini karena seks dapat menyebabkan pembalut masuk ke dalam leher rahim, sehingga berisiko menyebabkan infeksi. Oleh sebab itu, pastikan Anda melepas pembalut sebelum melakukan hubungan seks.
Â
Saksikan juga video berikut ini :
3. Orgasme menjadi pereda nyeri terbaik
Salah satu yang dirasakan wanita ketika sedang menstruasi adalah mengalami nyeri. Ketika mencapai orgasme, hormon endorfin pun akan terlepas, sehingga rasa nyeri mereda. Tak hanya itu, mood Anda juga akan meningkat.
Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Cephalagia tahun 2013 menunjukkan hubungan seks dapat menyembuhkan migrain dan sakit kepala.
4. Mengurangi stres dan membantu Anda untuk tidur
Hubungan seks dapat melepas hormon endorfin, sehingga tingkat stres pun menurun. Sebuah studi menunjukkan pasangan yang melakukan hubungan seks secara berkala cenderung memiliki risiko lonjakan tekanan darah lebih sedikit dan dapat lebih cepat pulih dari kondisi stres.
Selain itu, ketika mencapai puncak kenikmatan, tubuh Anda akan melepaskan hormon prolaktin. Hal ini akan membuat Anda dapat tertidur lelap setelah melakukan hubungan seks yang panas nan menggairahkan.
5. Dorongan seks lebih tinggi saat menstruasi
Meski menstruasi kerap menjadi penghalang, namun beberapa wanita justru memiliki hasrat seks yang lebih tinggi saat periode tersebut. Hal ini karena saat menstruasi, hormon berfluktuasi dan aliran darah ke daerah panggul pun mengalami peningkatan.
Sebuah studi menunjukkan dorongan seks wanita akan mengalami puncak saat masa ovulasi, yaitu 10 hingga 16 hari sebelum menstruasi. Namun demikian, beberapa wanita justru mendapatkannya saat memasuki periode tersebut. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk mendapatkan manfaat dari peningkatan libido tersebut.
Advertisement