Sukses

Kepergian Sang Putri, Alasan Barbara Bush Tak Takut Hadapi Kematian

Perjuangan putri Barbara Bush, Robin, menghadapi leukemia membuat istri Presiden AS ke-41 ini menjadi tak gentar menghadapi kematian.

Liputan6.com, Jakarta Semasa hidup Barbara Bush mengatakan dirinya tak takut menghadapi kematian. Mantan Ibu Negara Amerika Serikat di era kepemimpinan George H.W. Bush ini mengaku pernah menghadapi peristiwa paling mengerikan dalam hidupnya, yaitu kehilangan putrinya, Pauline Robinson "Robin" Bush.

Dilansir dari Washington Post, Rabu (18/4/2018), kisah itu berawal pada 1953, yakni saat George H.W. Bush bersama keluarga pindah ke Midland, Texas karena alasan bisnis.

Pada saat itu, putri pasangan Bush yang akrab disapa Robin mengeluh sering merasa lelah. Padahal, Robin Bush dikenal riang, sama seperti kakaknya George  dan adiknya Jeb. Barbara Bush pun memutuskan untuk membawa Robin kecil ke dokter. 

Diagnosis yang diberikan dokter pun mengejutkan. Pasangan Bush pun harus menghadapi kenyataan putri kesayangan mereka didiagnosis mengalami penyakit yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, yakni leukemia.

Melalui sebuah biografi yang ditulis oleh reporter USA Today, Susan Page, Barbara Bush mengungkapkan dirinya saat itu diminta tidak memberitahu siapa pun perihal penyakit yang diderita putri keduanya tersebut.

"Sarannya adalah tidak memberitahu siapapun, pulang, lupakan penyakit yang dideritanya (Robin), buat dia senyaman mungkin, cintailah dia, dan biarkan dia pergi dengan lembut," ujar Barbara Bush pada memoarnya yang ditulis 1994 tersebut.

Keadaan ini membuat Robin dirawat di rumah sakit selama tujuh bulan. Saat itu Robin menjalani tes sumsum tulang belakang dan transfusi darah secara rutin. Pada Oktober 1953, Pauline Robinson "Robin" Bush mengembuskan napas terakhirnya saat berusia tiga tahun.

"Untuk terakhir kalinya aku menyisir rambutnya dan memeluk gadis kecil kami yang berharga," kata Barbara Bush.

 

Saksikan juga video berikut ini :

2 dari 2 halaman

Kematian Robin mendekatkan keluarga Bush

Penulis biografi Barbara Bush, Susan Page, mengungkapkan peristiwa pedih atas meninggalnya Robin merupakan tragedi terbesar yang menimpa keluarga tersebut.

"Tidak ada ibu yang akan melupakan seorang anak, tetapi kehadiran Robin tetap ada bagi mereka," ujar Page.

Tak hanya itu, Barbara Bush menggambarkan kematian putrinya dan kesedihan yang terjadi akibat hubungannya dengan sang suami yang sempat goyah. Namun demikian, kematian Robin Bush telah mendekatkan mereka.

Putra pertama, George W. Bush pun mengaku kematian Robin mendekatkan dirinya dengan sang ibu. Hal ini membuat namanya melekat dengan tahta kepresidenan ayahnya, yang kemudian menjadi miliknya.

Nama keluarga Bush pun menjadi terangkat. George H.W. Bush dan putra pertamanya pun menjadi pasangan ayah-putra kedua yang menjadi presiden Amerika Serikat, setelah John dan John Quincy Adams.

Kini, Barbara Bush pun telah bertemu dengan putri kesayangannya di atas sana. 

Selamat jalan, Barbara Bush...