Liputan6.com, Jakarta Sebelum meninggal dunia, Barbara Bush sempat dirawat karena menderita penyakit graves. Dia kemudian memilih untuk tidak melanjutkan pengobatannya.
"Setelah serangkaian kunjungan ke rumah sakit akhir-akhir ini, serta berkonsultasi dengan keluarga dan dokternya, Nyonya Bush, 92 tahun, memutuskan tidak mencari pengobatan medis tambahan dan akan berfokus pada perawatan yang nyaman," kata juru bicaranya, Jim McGrath dikutip dari Independent pada Rabu (18/4/2018).
Baca Juga
Walaupun saat itu McGrath tidak memberikan rincian tentang penyakit yang diderita Bush, diketahui bahwa Barbara telah dirawat karena penyakit Graves.
Advertisement
Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit ini merupakan gangguan sistem kekebalan, yang menghasilkan hormon tiroid (hipertiroidisme). Meskipun ada gangguan lain yang menyebabkan kondisi kelebihan hormon ini, penyakit Graves merupakan penyebab yang paling umum.
Hal ini karena hormon tiroid mempengaruhi beberapa sistem tubuh. Tanda dan gejala yang terkait dengan penyakit Graves bisa sangat luas dan secara signifikan, mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Namun, umumnya terjadi pada wanita dan sebelum umur 40 tahun.
Pengobatan penyakit ini berfungsi untuk menghambat kelebihan hormon tiroid dan mengurangi semakin parahnya gejala.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Gejala Penyakit Graves
Beberapa gejala penyakit Graves sendiri antara lain adalah: kecemasan, tangan atau jari bergetar, sensitivitas panas dan peningkatan keringat dan membuat kulit lembap, berat badan turun meski pola makan normal, dan pembesaran kelenjar tiroid.
Selain itu, berubahnya siklus menstruasi, disfungsi ereksi pada pria, sering buang air, mata menonjol, kelelahan, kulit memerah dan menebal di tulang kering atau ujung kaki, dan detak jantung cepat serta tidak teratur juga menjadi gejala penyakit graves.
Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan dalam sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit. Namun, penyebab sesungguhnya belum diketahui.
Beberapa faktor risiko terjadinya penyakit ini antara lain adalah gen dan gangguan autoimun.
Advertisement