Liputan6.com, Jakarta Untuk bisa hamil, tentunya pasangan harus berhubungan seks. Namun, apakah ada posisi seks yang lebih membuahkan hasil dibanding yang lain?
Banyak dokter kandungan yang meragukan hal ini. Belum lagi, penelitian ilmiah tentang apakah ada posisi seks tertentu yang memiliki angka keberhasilan kehamilan yang lebih tinggi, masih sedikit.
Baca Juga
Ketika berbicara tentang keberhasilan pembuahan, faktor yang paling penting meliputi kesehatan dan usia calon orangtua. Dan juga, melakukan hubungan seks pada masa yang tepat di siklus menstruasi wanita.
Advertisement
Walau begitu, laman Health, dilansir Jumat (20/4/2018) berbicara dengan dokter kandungan yang yakin, beberapa posisi seks lebih memudahkan sperma mencapai sel telur. Sehingga, pembuahan lebih mudah terjadi.
Jadi, jika kamu adalah pasangan yang sedang mengharapkan kehamilan, berikut adalah enam posisi seks yang perlu rajin dicoba:
1. Misionaris
Dari semua posisi seks yang ada, misionaris memberimu kemungkinan terbesar untuk sukses, ujar Scott Roseff, MD, pakar reproduksi endokrinologi di IVF MD, Boca Raton.
Alasannya? Dr. Roseff mengatakan posisi memberikan kesempatan terbesar untuk menyocokkan posisi serviks wanita dengan bagian ujung atas vagina, tempat air mani berkumpul setelah ejakulasi.
Dengan pembukaan serviks berada dekat dengan sperma akan mendongkrak kemungkinan sperma sampai di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, jelasnya.
Untuk mendapatkan kecocokan posisi ini, tempatkan bantal di bawah pinggul wanita, sehingga pelvis akan terangkat.
Setelah pria orgasme, dia juga sebaiknya jangan langsung menarik penisnya keluar selama beberapa menit.
"Setelah ejakulasi terjadi, wanita sebaiknya tetap berbaring telentang setidaknya selama 20 menit, sebelum bangun," ujar Dr. Roseff, karena hal ini akan semakin meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan lewat posisi seks misionaris.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
2. Doggy Style
Banyak pasangan menyukai posisi seks ini, karena memungkinkan penetrasi yang lebih dalam. Dan, posisi apapun yang memungkinkan penetrasi lebih dalam akan meningkatkan kemungkinan kehamilan, ujar Jennifer Landa, MD, ob-gyn di BodyLogicMD, di Orlando, Florida.
"Doggy style adalah cara yang baik untuk mencoba hamil, karena kamu akan mendapatkan kedalaman penetrasi, menempatkan kepala penis tepat di pembukaan serviks--yang artinya sperma akan dilepaskan pada posisi optimal untuk bergerak menuju serviks," ujar Dr. Landa.
3. Kaki di bahu
Hal ini mungkin terdengar terlalu mudah, tapi ketika berbicara tentang kehamilan, gravitasi memegang peranan. Inilah kenapa Dr. Landa menyarankan variasi misionaris yang lebih menantang ini.
"Penis pria akan lebih tertarik ke dalam vagina oleh gravitasi," ujarnya. Dan setelah ejakulasi, sperma juga akan lebih mudah berenang menuju serviks.
Advertisement
4. Reverse cowgirl
Dengan posisi wanita berada di atas, dan menghadap ke kaki pria, membuatnya lebih mudah memegang kendali. Dan ketika wanita yang memegang kontrol, mereka bisa memastikan posisi optimal untuk sperma mencapai serviks.
"Pada posisi wanita di atas, wanita bisa mengendalikan kedalaman penetrasi sambil memastikan, serviks tepat berada di depan penis saat ejakulasi terjadi," jelas Dr. Landa.
Hal ini akan membuat sperma pria lebih mudah mencapai tempat tujuannya.
5. Wheelbarrow (posisi gerobak)
Jika kamu memiliki stamina untuk mencoba posisi ini, yaitu wanita berada dalam keadaan seperti akan merangkak, sambil pasangannya mengangkat kakinya dan penetrasi dilakukan dari belakang, maka lakukanlah.
"Posisi ini memang sangat atletis, dan mirip dengan doggy style, akan memberikan kedalaman optimal untuk penetrasi dan akses yang lebih baik bagi sperma mencapai serviks," ujar Dr. Landa.
6. Posisi gunting menyamping
Posisi ini, yaitu ketika pasangan berbaring menyamping berhadapan, dan menempatkan kaki mereka jadi serupa gunting, akan memfasilitasi penetrasi.
Posisi ini juga memberikan kesempatan bagi pasangan untuk lebih terhubung secara emosional, karena mereka saling bertatapan.
"Kamu bisa mendapatkan penetrasi lebih dalam dengan posisi inni, sekaligus mendongkrak hormon pembuat senang seperti oksitosin," jelas Dr. Landa.
Advertisement