Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menganggap migrain hanyalah sakit kepala sebelah. Namun, kondisi neurologikal yang ditandai dengan sakit kepala kuat dan intens ini tidak seperti yang Anda bayangkan. Salah satu faktor risiko terbesar Anda mengalami migrain adalah riwayat keluarga.
Dilansir dari Boldsky, Selasa (24/4/2018), gejala migrain bisa muncul satu atau dua hari sebelum Anda merasa sakit kepala. Depresi, kelelahan, hiperaktif, sering menguap, mudah marah, dan rasa kaku di leher menjadi gejala awal yang Anda rasakan saat mengalami migrain.
Baca Juga
Selain itu, saat migrain Anda akan memiliki masalah terkait penglihatan, sulit berbicara dengan jelas, dan mengalami sensasi kesemutan di lengan dan kaki. Rasa sakit yang dirasakan saat migrain umumnya hanya satu sisi saja di bagian dahi, namun Anda juga bisa merasakannya di kedua sisi dan berpindah-pindah.
Advertisement
Tidak seperti sakit kepala lainnya, migrain bisa menjadi parah apabila tidak segera ditangani atau diobati. Selain gejala-gejala tersebut, berikut adalah enam fakta terkait migrain yang wajib Anda ketahui.
1. Aktivitas fisik membantu mencegah migrain
Melakukan aktvititas fisik secara rutin, seperti berjalan atau berlari, dapat membuat Anda terhindar dari migrain. Menurut sebuah penelitian, aktivitas fisik dapat membuat seseorang mengeluarkan keringat yang dapat mengurangi hormon stres, pemicu sakit kepala.
2. Migrain erat kaitannya dengan menstruasi
Hormon yang mengatur siklus menstruasi dapat menjadi pemicu migrain. Beberapa wanita mengalami migrain saat menstruasi pertama atau ketika sedang hamil. Hormon tersebut dapat mempengaruhi tingkat keparahan dan frekuensi migrain.
Â
Saksikan juga video berikut ini :
3. Obat migrain dapat menyebabkan sakit kepala
Alih-alih meredakan rasa nyeri saat migrain, obat yang Anda konsumsi justru malah dapat memperparah sakit kepala. Hal ini bisa terjadi jika Anda mengonsumsinya tiga kali seminggu.
Ketika mengonsumsi obat tersebut, Anda mungkin akan merasa lega seketika. Namun, jika hal ini Anda lakukan terus-menerus, migrain akan menjadi kronis dan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk memulihkannya.
4. Antidepresan dapat membantu mengatasi nyeri migrain
Obat-obat antidepresan dapat menjadi salah satu alternatif mengatasi nyeri migrain. Bahan aktif yang terkandung dalam obat antidepresan dapat mengubah zat-zat kimia dalam otak, sehingga rasa nyeri kepala pun reda meski sedang tidak depresi.
5. Migrain bisa terjadi tanpa sakit kepala
Tak selalu migrain ditandai dengan rasa sakit yang berdenyut di kepala. Gejala lain seperti mual, muntah, dan konstipasi pun bisa menjadi tanda Anda mengalami migrain. Para ahli percaya demam, pusing, dan rasa nyeri pada bagian tubuh bisa menjadi tanda Anda mengalami migrain, selain sakit kepala.
6. Migrain bisa disebabkan oleh makanan
Makanan yang mengandung nitrat, seperti daging olahan, dan makanan yang nmengandung tiramin seperti keju cheddar, serta MSG (monosodium glutamat) pada sup, kaldu dan makanan cepat saji dapat menjadi pemicu Anda mengalami migrain.
Advertisement