Liputan6.com, Jakarta Isu mengenai adanya superhero yang mati di film Avengers: Infinity War sudah satu minggu ini jadi bahan perdebatan.
Coba saja Anda buka mesin pencari Google kemudian ketik kata kunci 'Avengers: Infinity War mati'. Anda akan menemukan banyak artikel berisi prediksi siapa saja superhero yang bakal mati.
Baca Juga
Andai isu itu benar dan menimpa superhero idola Anda, diharapkan untuk tidak larut dalam kesedihan yang berlebihan.
Advertisement
Namun, jika ada orang yang sampai sedih berlarut-larut, normalkah hal itu?
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Wajarkah Sedih Berlebihan?
Menurut Psikolog Ratih Zulhaqqi, biasanya orang dewasa sudah bisa memisahkan mana yang khayalan dan real. Akan tetapi yang sering terjadi kemudian, banyak orang dewasa ini yang terlalu mendalami peran dari si tokoh di film tersebut, dalam hal ini Avengers: Infinity War.
"Nah, itu berarti, kita perlu melihat kemandirian emosional atau kematangan emosional si penontonnya. Biasanya, mereka tidak bisa lagi memisahkan mana yang khayalan dan real," kata Ratih saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu, 25 April 2018.
Ratih hanya ingin mengingatkan bahwa Avengers: Infinity War adalah sebuah rekayasa yang belum tentu ada kejadian yang sama di kehidupan nyata.
Ratih pun menyamakannya seperti mereka para penggila film Korea. "Pas lagi sedih ikutan menangis, ya enggak papa. Namun, tidak berati juga engga mau makan. Kalau iya, itu menjadi ciri bahwa emosional mereka belum matang," kata Ratih.
Advertisement