Sukses

Bertemu Menteri Yohana, Wapres Iran Belajar Cara Lindungi Anak dari Indonesia

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menerima kunjungan Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang Wanita dan Urusan Keluarga, Y.M. Dr. Masoumeh Ebtekar di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/5) malam.

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise menerima kunjungan balasan Wakil Presiden Republik Islam Iran Bidang Wanita dan Urusan Keluarga, Y.M. Dr. Masoumeh Ebtekar di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/5) malam.

"Pertemuan kami ini merupakan kesempatan untuk berbagi pengalaman terbaik dalam hal perlindungan keluarga, perempuan dan anak, dimana Indonesia maupun Iran akan saling mempelajari kemajuan masing-masing untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujar Yohana.

Menurut Yohana pertemuan ini merupakan tindak lanjut kunjungan Menteri Yohana sebelumnya pada 27 April 2017 yang membahas tentang program pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dalam pertemuan bilateral saat itu, Indonesia dan Iran sepakat bahwa ketahanan keluarga adalah kunci utama pencegahan masalah perempuan dan anak.

“Pemerintah Iran merasa keluarga merupakan pondasi terpenting bagi negara. Kami melakukan kajian dan juga intervensi langsung terhadap keluarga-keluarga hingga ke tingkat daerah serta menggandeng ulama untuk membantu pemerintah dalam mengedukasi dan meningkatkan ketahanan keluarga,"ujar Masoumeh.

Masoumeh menyebutkan, membangun ketahanan keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan mendorong perempuan untuk duduk sebagai pengambil keputusan dan mengutamakan pendidikan bagi perempuan.

 

2 dari 2 halaman

Mengapresiasi kemajuan Indonesia

Iran juga mengapresiasi kemajuan Indonesia dalam perlindungan perempuan dan anak dari segi kebijakan dan payung hukum seperti keadilan restoratif bagi anak berhadapan dengan hukum (ABH) serta revisi Undang-undang perlindungan anak dalam peningkatan hukuman untuk pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

Selain itu, Iran juga ingin mempelajari tentang Kota Layak Anak (KLA) dan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Hal tersebut sejalan dengan program perlindungan perempuan dan keluarga yang pemerintah Iran lakukan melalui sinergi dengan seluruh elemen masyarakat dan lembaga negara untuk bersama melindungi perempuan dan anak.

Dalam kesempatan itu, Masoumeh juga menceritakan capaian-capaian yang telah dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dan kesenjangan perempuan di negaranya. Di antaranya, setiap sektor harus memiliki anggaran khusus yang responsif gender untuk mengejar kesenjangan dengan laki-laki.

Juga, pemerintahnya telah memasukkan keterampilan hidup (life skills) dalam kurikulum pendidikan mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD). Kurikulum tersebut mengajarkan bagaimana anak dapat berkomunikasi dengan baik, literasi media sejak dini seperti penggunaan internet yang tepat khususnya untuk menghindari konten-konten negatif.

Iran juga membuat sistem keamanan nasional yang memprioritaskan perempuan dan anak dengan hotline 123. Menteri Yohana mengapresiasi dan menyambut baik pertemuan ini dan ke depannya akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas kerjasama antar kedua negara.

"Tindak lanjut dari pertemuan ini akan segera dilaksanakan kajian kebijakan terkait perlindungan perempuan dan anak yang akan menjadi kerjasama antara Indonesia dengan Iran,"ujar Yohana.

Video Terkini