Liputan6.com, Jakarta Ibu pernah merasa kesulitan menghentikan anak bermain gawai? Jika iya, ada banyak orangtua lain yang juga mengalami permasalahan yang sama. Mungkin Anda bisa mencoba cara yang dilakukan Mommy Mentari Ruli dari Babyologist berikut ini tentang pengalamannya melepaskan si Kecil dari kebiasaan bermain gawai. Yuk, simak ceritanya.Â
Jadi awal anak saya mulai kenal gadget (gawai)Â dan mulai pandai bermain situs berbagi video saat usianya 1 tahun. Waktu itu dia demam tinggi dan harus opname. Karena anak saya itu itu sangat aktif, infus sampai dipindah dua kali. Dari tangan kanan pindah ke tangan kiri sampe akhirnya di kaki.
Baca Juga
Akhirnya karena kasihan lihat infusnya dipindah-pindah, keluarlah jurus andalan HP dan menghidupkan situs tersebut. Setelah dari kejadian itu, setiap saya pegang HP, dia langsung minta, salahnya saya selalu berikan. Karena saya working mom, biasanya setiap saya pulang kerja saya kasih dia pegang HP selama 1 jam supaya saya bisa beristirahat sejenak. Setiap hari seperti itu.
Advertisement
Tahun lalu tepatnya Maret 2017. Saya melahirkan anak kedua. Lagi-lagi, disini karena terlalu lelah karena mengasuh kedua anak sendiri tanpa nanny, jadinya untuk meng-handle keaktifan Abang yang luar biasa itu, dia bebas megang HP tanpa batasan waktu.
Baru berhentinya kalo hpnya lowbat (low battery). Kadang dia juga bosen sendiri terus HP asal letak aja terus dia main mainannya.
Setiap hari nenek-neneknya pasti selalu bilang "Itu Fatih jangan dibiasain megang HP terus, nanti matanya rusak, radiasi, nanti radang otak, begini begono, begitu".
Awalnya saya stress, tapi setelah dipikir lagi "Ini kata neneknya bener loh. Bener banget malah". Apalagi anaknya udah mulai yang kalo gak dikasi HP dia bakal nangis teriak-teriak. Jadi akhirnya saya mengambil keputusan untuk melepaskan si Abang dari HP.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Perjuangan menjauhkan anak dari HP
Di hari pertama lepas HP, ketika ia bertanya mana HP, saya jawab "enggak ada, sudah dijual."
Disitu dia nangis sejadi-jadinya. Akhirnya saya ajak main keluar rumah dan dia lupa HP. Sampainya dirumah dia nanya HP dan nangis lagi. Hari pertama berlalu dengan drama nangis terus menerus.
Besoknya juga dia tanya HP dan pembicaraan masih seperti itu. Begitu juga hari kedua, ketiga, keempat.
Selama masa ini, saya dan suami juga bertekat tidak main HP di depan anak, harus konsisten dalam hal ini agar anak juga tidak minta HP lagi.
Satu bulan kemudian ketika anak saya berhasil tidak menyentuh HP sama sekali selama satu bulan tersebut, papanya mencoba mengetes main HP di depan anaknya. Ajaibnya, anak saya tidak tertarik.
Jadi bagi Moms yang sedang berusaha untuk melepaskan anak dari gadget, Anda harus sabar. Sabar menghadapi tantrum, sabar menghadapi pertanyaan-pertanyaan anak. Jangan menyerah dan selalu optimis. Selamat berjuang!
Advertisement