Liputan6.com, Chesire, Inggris Sir Alex Ferguson, mantan manajer Manchester United baru saja menjalani operasi pendarahan otak. Dalam sebuah pernyataan, prosedurnya operasi berjalan sangat lancar, tapi ia membutuhkan perawatan intensif untuk memulihkan tubuhnya.
Baca Juga
Advertisement
Ia meninggalkan Old Trafford tersebut pada tahun 2013 setelah 26 tahun bertugas. Sir Alex dikenal sebagai manajer terlama di klub tersebut. Sepanjang karier mengasuh klub sepakbola, ia memenangkan 13 gelar Premier League, dua Piala Eropa, dan lima Piala FA.
Pria berusia 76 tahun itu kini dirawat di rumah sakit distrik Macclesfield, Cheshire, Inggris. Melansir laman Independent, Senin (7/5/2018), pendarahan otak yang dialami Sir Alex Ferguson mengakibatkan pembengkakan.
Darah membentuk massa, yang dikenal sebagai hematoma, yang meningkatkan tekanan pada otak dan mengurangi aliran darah. Orang yang mengalami kondisi ini terkadang akan mengalami gejala yang mirip dengan stroke, seperti kelemahan pada satu sisi tubuh atau perasaan mati rasa.
Pasien bisa juga mengalami sakit kepala yang parah atau kesulitan berbicara dan melihat. Sir Alex dilaporkan menderita pendarahan otak jenis subarachnoid--pendarahan di bagian permukaan otak, tepatnya di antara otak dan jaringan yang melapisi otak.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Faktor penyebab perdarahan otak
Ada sejumlah penyebab, pendarahan otak dapat terjadi. Menurut NHS, biasanya tidak ada tanda peringatan yang menunjukkan pendarahan subarachnoid akan terjadi. Namun, kemunculannya bisa disebabkan ketegangan fisik.
Luke Griggs, dari yayasan Headway peduli cedera otak mengatakan, kondisi pendarahan subarachnoid terkadang terjadi secara spontan. Kondisi dipicu aneurisma (pembesaran pembuluh darah) yang pecah atau dikenal sebagai stroke haemorrhagic.
"Pendarahan juga bisa disebabkan pukulan ke kepala," tambah Luke. "Ini bisa sangat serius dan memerlukan tindakan medis darurat."
Penyebab lainnya berupa tekanan darah tinggi, yang menyebabkan dinding arteri melemah sehingga pecah atau pembuluh darah melemah.
Advertisement
Operasi pendarahan otak
Dalam beberapa kasus pendarahan otak, operasi diperlukan untuk mengurangi tekanan pada otak. Cara ini akan mengurangi massa darah yang terkumpul pada otak. Saat operasi berlangsung, para ahli bedah juga dapat memperbaiki pembuluh darah yang rusak.
Ada beberapa cara ahli bedah dapat mengalirkan darah yang terkumpul di otak, yakni mengeluarkan sebagian tengkorak atau mengebor tengkorak sehingga terbentuk lubang kecil.
Keputusan pasien yang dioperasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk lokasi pendarahan. Pendarahan di otak bisa diobati melalui obat untuk mengurangi pembengkakan.
Pemulihan pasien
Menurut Luke, setiap cedera otak berbeda-beda pemulihannya pada individu. Banyak pasien selamat dari pendarahan di otak, tapi pemulihan bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Dalam beberapa kasus, rehabilitasi diperlukan agar mendapatkan kembali fungsi otak, termasuk terapi wicara dan terapi fisik.
Beberapa orang ada yang merasakan efek setelah operasi, misalnya, sakit kepala atau masalah ingatan. Sejak berita tentang kondisi Sir Alex tersiar, doa dari publik pecinta sepakbola dunia membanjiri.
"Saya berharap, dia (Sir Akex) berada di tangan (dokter) yang baik. Saya berharap operasi itu sukses besar," kata manajer Everton, Sam Allardyce. "Saya harap, dia sepenuhnya pulih.
Advertisement