Sukses

Warga AS Terancam Obesitas Tahun 2030

Laporan kesehatan terbaru menunjukkan setengah dari total orang dewasa di Amerika Serikat akan menderita obesitas pada 2030 nanti. Prediksi ini dilansir oleh international Jurnal Kesehatan Inggris Lancet, baru-baru ini.

Liputan6.com, Washington: Laporan kesehatan terbaru menunjukkan setengah dari total orang dewasa di Amerika Serikat akan menderita obesitas pada 2030 nanti. Prediksi ini dilansir oleh international Jurnal Kesehatan Inggris Lancet, baru-baru ini.

Dalam laporan itu disebutkan 1,5 miliar orang dewasa kelebihan berat badan dan setengah miliar orang lainnya mengalami kegemukan. Obesitas juga meningkat di kalangan anak-anak di seluruh dunia, di mana 170 juta anak dikategorikan kelebihan berat badan atau kegemukan. Para peneliti menyatakan jika kecenderungan ini berlanjut, maka sekitar setengah dari kaum lelaki dan perempuan Amerika akan mengalami kegemukan pada tahun 2030 nanti.

Para pakar memprediksi bahwa di Inggris, tingkat obesitas juga akan mengalami peningkatan pada periode yang sama. Angkanya mencapai rata-rata 22%. Para pakar beranggapan, kenaikan ini akan berimbas pada naiknya jumlah penderita diabetes, penyakit jantung, kanker, dan berbagai penyakit lainnya, sehingga menambah biaya layanan kesehatan.

Menurut penelitian itu, di negara-negara berpenghasilan rendah, obesitas cenderung mempengaruhi orang dewasa berusia separuh baya, khususnya kaum perempuan di perkotaan dan kawasan makmur. Sedangkan, di negara-negara berpenghasilan tinggi, obesitas mempengaruhi lelaki dan perempuan dari seluruh kelompok usia, tetapi proporsinya tidak seimbang pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung.

Para ilmuwan mengatakan masalah obesitas dipicu oleh perubahan dalam sistem pangan global yang memproduksi lebih banyak bahan makanan olahan dan lebih terjangkau harganya daripada sebelumnya, dan oleh ekonomi pasar, yang memicu konsumsi berlebihan. Kenaikan konsumsi makanan juga seringkali disertai dengan meningkatnya gaya hidup lebih banyak duduk dan kurang berolahraga. (Washingtonpost/Vin)