Liputan6.com, Jakarta Bukan tanpa alasan kalau anjing dianggap sebagai sahabat dekat manusia. Hal ini ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah.Â
Sebuah studi 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan, tingkat hormon oksitosin, hormon yang berperan dalam perasaan cinta dan koneksi, pada anjing dan pemiliknya akan meningkat ketika hewan tersebut membuat "mata anak anjing" (puppy eyes) pada tuannya.
Baca Juga
Melansir Reader's Digest, Selasa (7/5/2018), para peneliti di Jepang melakukan dua percobaan. Yang pertama untuk mengukur kadar oksitosin anjing dan pemiliknya, sebelum dan sesudah mereka berinteraksi selama 30 menit.
Advertisement
Sementara dalam studi kedua, para peneliti memberikan oksitosin semprot pada hidung anjing dan mengukur kembali kadar hormonnya.
Semakin lama sang pemilik membelai dan berbicara dengan anjing (serta menatap ke mata mereka), semakin tinggi tingkat oksitosin pada keduanya.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Hubungan manusia dan anjing bisa sangat dekat
Studi kedua juga menemukan, anjing betina cenderung menatap lebih lama pada pemiliknya setelah menerima dorongan oksitosin.
Sehingga, sama seperti ketika menjalin ikatan dengan manusia lain melalui kontak mata, hal ini juga terjadi pada anjing. Para peneliti menyatakan, anjing dan tuannya mampu menjadi lebih dekat dengan saling tatap mata satu sama lain.
"Ini memberitahu kita tentang sebuah hubungan antara kita dan anjing," kata antropolog evolusi, Evan Maclean dari Duke University, yang tidak terlibat dalam penelitian ini pada Live Science.
"Dalam banyak hal, mereka mirip dengan hubungan kita pada orang lain."
Advertisement