Sukses

Anak Jadi Penulis Muda, Ini Cara Ayah Fayanna Bangkitkan Ide Menulis

Orangtua punya peran besar bagi penulis muda 13 tahun yang telah menghasilkan 42 buku ini

Liputan6.com, Jakarta Sebagai penulis muda dengan puluhan karya, Fayanna Ailisha Davianny atau akrab disapa Fayanna, memiliki cara tersendiri untuk menemukan ide dan tidak terjebak dalam kebuntuan. Bahkan, proses tersebut juga melibatkan kedua orangtuanya.

"Biasanya aku baca buku, nonton film-film yang baru, atau aku liburan. Kalau liburan kan biasanya dapat ide banyak, jadi sambil jalan-jalan," kata gadis asal Depok ini ketika ditemui Health Liputan6.com dalam acara "Ayo Menulis Bersama SiDU" di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Proses ini juga tidak lepas dari bantuan kedua orangtua Fayanna. Sang ayah, Martono, mengakui bahwa dirinya sering mengajak Fayanna jalan-jalan.

"Fayanna itu hobinya menulis. Setiap saya bicara apa, kita ajak ke mana, itu selalu menjadi cerita. Makanya saya hobinya mengajak dia jalan-jalan, hahaha," kata Martono sambil tertawa. 

Kegiatan jalan-jalan atau berlibur itu diakui Martono membantu proses kreatif sang putri dalam menulis. Pengalaman yang didapat ketika jalan-jalan bisa Fayanna tuangkan menjadi ide cerita. 

"Karena setiap kita ajak pergi pasti dia ada ide bagus, ada ide-ide yang inspiratif untuk dia bagikan ke teman- temannya," sambung Martono yang ditemui bersama sang putri.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 4 halaman

Cerita Orangtua dan Jalan-Jalan Bisa jadi Ide

Martono mengakui, dirinya kerap meminta putrinya untuk mencari ide yang tidak pasaran tapi inspiratif. Walaupun begitu, dia mengatakan untuk melakukan kegiatan tersebut pada hari libur agar tidak mengganggu sekolah.

"Jadi biasanya kalau habis liburan itu, kakak kita suruh buat ide baru yang fresh dan tidak pasaran. Dia kami suruh tulis saja tapi jangan menulis (jadi buku) dulu karena (masih) sekolah. Nanti menulisnya pada saat libur," ujar ayah dari gadis berusia 13 tahun tersebut.

Bahkan, Martono mengatakan bahwa ceritanya bersama sang istri di kantor bisa menjadi ide bagi Fayanna.

"Menemukan ide-idenya itu bisa dari pengalaman saya di kantor, istri saya di kantor, kita ceritakan saja sama dia. Atau kita ajak jalan-jalan nanti ketemu inspirasi sendiri. Ini untuk membangkitkan idenya dia saja. Selebihnya sih dia tulis sendiri," ujar pria dengan dua anak tersebut.

 

 

3 dari 4 halaman

Dibacakan Buku Sejak Satu Tahun

Martono mengatakan, dirinya dan sang istri dahulu sering membacakan buku pada Fayanna ketika berusia satu tahun saat menjelang tidur.

"Walaupun tidak paham, enggak apa-apa, bacain saja. Buku yang tidak mudah robek saat ditarik itu. Walaupun sedikit, anak ini jadi tertarik untuk mendengarkan. Daripada dia main yang tidak-tidak," ungkap Martono.

Kebiasaan ini membuat Fayanna termotivasi untuk dibacakan buku setiap hari.

"Bahkan semakin menginjak dewasa, hadiah yang selalu dia tunggu-tunggu itu selalu buku. Kalau orang-orang kan (minta) mainan, dia selalu minta buku," kata pria yang saat ini berdomisili di Depok tersebut.

Selain itu, mereka juga sering membawa Fayanna ke toko buku saat liburan.

"Nanti di sana, dia pilih buku apa, kita bacain karena waktu itu belum bisa baca. Kalau ada yang mau dibawa pulang baru kita beli," ujar Martono.

Martono dan sang istri sendiri mulai menemukan bakat putrinya ketika gadis itu berusia kelas satu sekolah dasar.

"Tulisan-tulisannya di buku-buku kok nyambung. Anak seumur ini ceritanya nyambung, runtut gitu," kata Martono. "Maka saya bilang (ke istri), `Ma, anak kita ada bakat nulis. Yuk, kita ikutin lomba. Terus istri saya nyuruh, `Kak, mau tidak ikut lomba?'. Eh kebetulan, alhamdulillah, langsung menang dan jadi buku pertama dia," ujar Martono.

 

4 dari 4 halaman

Royalti untuk Berbagi

Fayanna sendiri mengakui, uang hasil penjualan buku karyanya sering dia gunakan untuk zakat. Menurut Martono, sang putri memang senang membantu orang lain.

"Saya bilang, `Kakak, gimana kalau kita zakatkan sepuluh persen?'. Dia bilang, `Dikit amat, 30 persen aja.`Anaknya memang luar biasa kalau untuk bantu teman-temannya. Dari kecil seperti itu," ujar sang ayah.

Fayanna sendiri mengatakan, hasil royalti dari buku-bukunya saat ini dia tabung. Namun, dia masih memiliki suatu keinginan dari uangnya tersebut.

"Nanti mau pergi haji," kata Fayanna sambil tersenyum malu-malu.

Â