Sukses

Hamil Anak Perempuan Morning Sickness Lebih Parah, Benarkah?

Banyak yang mengatakan morning sickness saat hamil anak perempuan lebih parah. Faktanya, tak seperti itu.

Liputan6.com, Jakarta Morning sickness alias mual dan muntah di awal kehamilan yang begitu parah biasanya yang dikandung berjenis kelamin perempuan. Sebaliknya, jika mual dan muntah yang dirasakan tidak terlalu berat, janin yang dikandung adalah laki-laki. Benarkah seperti itu?

Faktanya, dari sudut pandang medis anggapan soal hubungan morning sickness dengan jenis kelamin janin yang dikandung tidaklah benar. Hingga artikel ini ditulis, belum ada satu penelitan pun yang dapat membuktikan hal ini.

Secara ilmiah, laki-laki memiliki kromosom jenis X dan Y, sedangkan wanita memiliki dua jenis kromosom yang sama, yaitu X dan X.

Bila dalam hubungan intim sperma X yang membuahi sel telur, maka terjadilah pertemuan kromosom X dan X, sehingga yang didapat adalah janin berjenis kelamin perempuan. Skenario lainnya jika sperma Y yang membuahi sel telur, maka terjadilah pertemuan antara kromosom X dan Y sehingga didapatkan bayi berjenis kelamin laki-laki.

Dari penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa jenis kelamin janin tidak ada hubungannya dengan morning sickness yang dialami ibu hamil.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Penyebab morning sickness

Morning sickness adalah keluhan mual dan muntah yang dialami wanita hamil, yang umumnya sering terjadi pada pagi hari selama trimester awal kehamilan.

Hingga kini, penyebab pastinya belum diketahui. Meski begitu, ada beberapa hal yang dianggap sebagai penyebab, antara lain:

- Human chorionic gonadotropin (hCG)

 Hormon ini meningkat dengan cepat selama awal kehamilan. Tidak ada yang tahu bagaimana hCG berkontribusi dalam terjadinya mual. Kemungkinan besar hal ini dapat terjadi karena peningkatan hormon hCG yang waktunya bertepatan dengan keluhan mual dan muntah yang terjadi. Mual cenderung mencapai puncak pada waktu yang sama dengan kadar hCG.

- Estrogen.

Sama dengan hCG, hormon estrogen juga meningkat dengan cepat pada awal kehamilan, yang kemungkinan besar menyebabkan rasa mual dan ingin muntah.

- Indra penciuman yang meningkat dan kepekaan terhadap bau.

Tak jarang seorang wanita yang baru hamil merasa kewalahan oleh bau atau wewangian yang menyengat. Aroma tertentu bisa langsung memicu refleks muntah. Beberapa peneliti beranggapan bahwa kondisi ini disebabkan oleh tingkat estrogen yang meningkat. Meski demikian, itu hanyalah asumsi belaka.

- Perut yang sensitif

Beberapa saluran pencernaan wanita lebih sensitif terhadap perubahan yang terjadi saat awal kehamilan. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa wanita dengan bakteri Helicobacter pylori di perut mereka lebih cenderung mengalami mual dan muntah.

- Stres

Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa beberapa wanita secara psikologis cenderung mengalami mual dan muntah selama kehamilan. Ini merupakan respons abnormal terhadap stres. Meski demikian, tidak ada bukti yang konklusif untuk mendukung teori ini.

Untuk membantu mengatasi morning sickness pada ibu hamil, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi mual muntah yang terjadi di awal kehamilan, seperti mengonsumsi suplemen B6, obat antimuntah yang aman untuk ibu hamil, serta istirahat yang cukup.

Hingga kini belum ada penelitian yang berhasil membuktikan kaitan antara terjadinya morning sickness dengan jenis kelamin bayi dalam kandungan. Jadi, dari pada membuang waktu untuk menebak-nebak jenis kelamin janin dalam kandungan, bersabarlah menunggu untuk cek jenis kelamin janin lewat USG mulai usia kehamilan 16 minggu.

Jangan lupa juga untuk menerapkan pola hidup sehat supaya kesehatan Anda dan janin senantiasa terjaga.

 

 

Penulis: dr. Kartika Mayasari

Sumber: Klikdokter.com