Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek menyampaikan dukacita atas kejadian teror bom Surabaya yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
Baca Juga
Advertisement
Tragedi bom Surabaya terjadi pada pagi tadi, Minggu, 13 Mei 2018. Ledakan berturut-turut berlokasi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Ketiga gereja, yaitu Gereja St. Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, GKI Diponegoro Jalan Diponegoro, dan GKI Wonokromo di Jalan Arjuno Pukul 07.40 WIB.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Tidak ada alasan yang dapat dibenarkan dengan peristiwa pemboman yang mengakibatkan korban jiwa dan luka. Bagi para korban, Pemerintah akan menanggung biaya pengobatan luka dan perawatan atas kejadian ini,” ungkap Menkes Nila di Jakarta, sebagaimana rilis yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu (13/5/2018).
Simak video menarik berikut ini:
Korban yang dirawat
Dari informasi yang diterima Kementerian Kesehatan sampai pukul 12.00 WIB, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan, 43 orang terluka.
Saat ini, para korban yang terluka ditangani di delapan rumah sakir di Jawa Timur, yakni RS Bedah Surabaya (14 orang), RS Siloam (5 orang), RSUD DR. Soetomo (3 orang), RS Bhayangkara HSSM (6 orang), RS RKZ (7 orang), RSAL Ramelan (1 orang), RS William Booth (2 orang), dan RS Premier Surabaya (5 orang).
Kementerian Kesehatan beserta Dinas Kesehatan Provonsi Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya terus memantau masalah kesehatan yang dialami pasien akibat ledakan bom Surabaya tersebut.
Advertisement