Liputan6.com, Jakarta Orang dengan tipe kepribadian ekstrovert sangat suka berada di tengah kelompok. Orang seperti ini sangat tepat untuk melakukan olahraga tim atau setidaknya bersama-sama yang lain.
Dalam artikel sebelumnya, telah dibahas empat olahraga yang cocok dilakukan untuk mereka yang berkepribadian ekstrovert.
Baca Juga
Melansir Women's Health pada Senin (14/5/2018), berikut ini empat dari delapan olahraga yang cocok dilakukan bagi mereka yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert.
Advertisement
5. Acro-Yoga
Aktivitas ini tentu tidak bisa dilakukan sendirian. Anda harus melakukannya dalam sebuah komunitas.
"Orang-orang dalam komunitas acro-yoga benar-benar menikmati kebersamaan dengan orang lain," kata Jessica Matthews, pelatih bersertifikat dan penasihat senior pendidikan kesehatan dan kebugaran American Counsil on Exercise.
Selain itu, gerakan akrobatik yang dilakukan dalam acro-yoga bisa menarik bagi mereka yang suka suasana yang terbuka.
"Mereka tidak keberatan membiarkan batin mereka lebih bersinar dan menjadi pusat perhatian sedikit," tambahnya.
6. Olahraga berkelompok
Tentu saja ini merupakan yang paling cocok dengan orang berkepribadian ekstrovert.
"Ini adalah elemen sosial, menjadi bagian dari tim, berkumpul bersama untuk melakukan olahraga yang mereka sukai," ujar Matthews.
Selain itu, orang ekstrovert juga suka apabila ditugaskan menjadi pemimpin dalam tim.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Â
Lari dan Petualangan
7. Berlari
Berlari bisa menjadi olahraga yang baik untuk dilakukan dalam kelompok.
"Ini adalah pengalaman yang dilakukan bersama-sama. Jika Anda tidak ada di sana, orang-orang akan merindukan Anda. Itu suatu hal yang menarik bagi lebih banyak orang-orang sosial," kata Kristen Dieffenback, Ph.D., konsultan kinerja mental bersertifikat dari Asosiasi Psikologi Olahraga Terapan.
8. Berpetualang
Olahraga tidak harus selalu di gym. Berpetualang bersama orang-orang lain juga bisa menjadi latihan yang tepat.
"Orang ekstrovert selalu mencari aspek sosial, dia juga mencari sisi petualangan," kata Matthews.
"Mereka tidak takut untuk mencoba latihan baru dengan orang yang baru, seperti mendaki dengan sekelompok orang asing. Mereka tidak takut untuk keluar dari zona nyaman dengan cara apapun," tambahnya.
Advertisement