Sukses

Awas, Terus Mendengkur Bisa Sebabkan Stroke

Mendengkur tidak hanya menurunkan kualitas tidur, tapi juga bisa sebabkan stroke.

Liputan6.com, Jakarta Mendengkur ternyata dapat menjadi gejala awal dari penyakit yang lebih serius, salah satunya stroke. Bagaimana seseorang dapat mendengkur dan apa hubungannya dengan penyakit stroke?

Mendengkur terjadi ketika terdapat proses bergetarnya saluran napas, dan menghasilkan suara. Kondisi ini terjadi akibat sumbatan gerakan udara yang terjadi saat seorang tertidur.

Sumbatan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya menutupnya rongga pernafasan oleh pangkal lidah pasien saat tertidur. Apa pun mekanismenya, mengorok akan menyebabkan penurunan aliran udara ke saluran pernapasan dan menyebabkan kondisi kekurangan oksigen.

Hubungan mendengkur dengan stroke

Anda mungkin memandang mendengkur sebagai kebiasaan yang menjengkelkan karena suaranya. Namun, jika seorang yang mendengkur mengalami periode henti napas berulang, maka hal ini patut diwaspadai.

Mendengkur ternyata menyimpan berbagai efek buruk untuk kesehatan. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah hubungan antara stroke dengan mendengkur. Berdasarkan beberapa penelitian yang ada, ternyata terdapat hubungan antara mendengkur dengan penyakit jantung dan stroke.

Mendengkur dapat menjadi tanda sleep apnea, kondisi yang ditandai dengan terhentinya pernapasan selama waktu tertentu dalam tidurnya. Sleep apnea berhubungan dengan berbagai penyakit seperti stroke dan sakit jantung. Pada keadaan ini, seorang dapat mengalami  henti nafas berulang.

Henti napas yang terjadi secara berulang ini dapat menyebabkan keadaan kekurangan oksigen dan akhirnya meningkatkan risiko berbagai penyakit salah satunya stroke.Meningkatnya risiko berbagai penyakit pada seorang yang mendengkur terjadi akibat adanya gangguan pada aliran darah ke otak, peningkatkan katekolamin, dan aritmia jantung.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

2 dari 2 halaman

Kiat pencegahan stroke

Mendengkur bukanlah satu-satunya faktor risiko terjadinya stroke. Terdapat berbagai faktor risiko klasik yang perlu Anda perhatikan untuk mencegah risiko terjadinya stroke. Karena itu, terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko Anda mengalami stroke:

  • Hindari pola hidup tidak sehat. Banyak pola hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko stroke pada seseorang. Berbagai pola hidup yang tidak sehat meliputi rokok, stres, dan konsumsi alkohol. Jika Anda masih merokok hentikanlah segera. Merokok memiliki efek yang buruk terhadap kesehatan pembuluh darah Anda.
  • Kendalikan berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, diabetes melitus, dan kolesterol tinggi. Apabila Anda menderita berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol, kunjungilah dokter Anda segera untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Berbagai penyakit ini dapat meningkatkan risiko seorang menderita stroke.
  • Biasakan untuk memiliki pola makan yang seimbang. Aturlah pola makan Anda, misalnya menjadi rendah lemak, tinggi buah dan sayuran. Hindari konsumsi makanan dengan kandungan lemak saturasi yang tinggi.
  • Olahraga. Pilihlah olahraga dengan komposisi yang tepat, yaitu kombinasi olahraga aerobik dan olahraga angkat beban. Olahraga aerobik berguna untuk membakar kalori dan melatih fungsi jantung Anda. Sedangkan, olahraga beban berfungsi mengoptimalkan otot Anda, dan menambah kekuatan tulang Anda.

Apabila memiliki kebiasaan mendengkur, Anda perlu lebih waspada dalam mengontrol berbagai faktor risiko stroke yang mungkin datang. Oleh karena itu, cegahlah stroke dengan menjalankan pola hidup yang sehat!

Penulis: dr. Alvin Nursalim

Sumber: Klikdokter.com