Sukses

Traveling, Perjalanan Menuju Pendewasaan Diri

Bukan cuma untuk melepas penat dan keluar dari rutinitas, traveling juga bisa jadi perjalanan menuju pendewasaan diri.

Liputan6.com, Jakarta Traveling adalah perjalanan untuk membebaskan diri dari segala penat. Salah satu tujuan orang melakukan traveling adalah untuk menghilangkan bosan akan rutinitas.

Melepas penat untuk sementara waktu karena kegiatan yang monoton, rapat organisasi, meeting kantor, deadline tugas kuliah dan jalanan kota yang selalu padat merayap. traveling juga suatu kegiatan yang menyehatkan bagi jiwa dan raga.

Traveling berguna untuk berefleksi dan mengenal diri sendiri lebih dalam lagi. Agar refleksi tersebut lebih fokus, beberapa orang butuh tempat-tempat yang mendukung seperti pantai, danau dan semacamnya.

Sebab, di sana seseorang bisa menikmati matahari tenggelam di tepi pantai sambil merenung, merasakan kesejukan udara gunung yang dingin dengan bersyukur. Hal tersebut dapat membuat perasaan kita lebih tenang dan jernih dalam berpikir.

Namun, satu hal yang tidak kalah penting dari tujuan traveling itu sendiri adalah proses atau perjalanannya. Bukan sekadar entang mencapai tujuan, tapi bagaimana kita belajar dari proses mencapai tujuan itu. Proses tersebutlah yang mampu membuat perubahan-perubahan di hidup kita. Berikut beberapa alasan mengapa traveling sesekali perlu kita coba:

1. Memperluas Perspektif

Memperluas perspektif kita terhadap kehidupan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu traveling. Melalui traveling kita bisa melihat cara hidup dan cara pandang orang yang berbeda budaya maupun daerah.

Tidak hanya akan membuat kita bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan, tapi juga akan menghargai budaya dan kebiasaan orang lain. Berbagai macam perbedaan cara hidup orang di dunia akan membuat kita mengevaluasi diri sendiri. Lalu, dengan melihat dunia yang luas ini, kita akan mendapatkan perspektif baru.

Saksikan juga video menarik berikut:

 

 

2 dari 3 halaman

2. Lebih Terbuka dengan Perbedaan

Melalui melakukan traveling, kita akan melihat banyak fenomena yang tidak bisa kita dijumpai sebelumnya. Kita mungkin akan melihat orang di suatu kota atau negara yang memiliki keunikan budaya, cara bertahan hidup, maupun sistem sosialnya. Melihat berbagai macam hal tersebut, jiwa kita akan terasah dan terlatih untuk lebih terbuka dengan perbedaan.

Sebab, tidak ada suatu negara atau kota yang hidup dengan budaya yang sama. Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda, setiap orang meyakini hal yang berbeda-beda. Kita akan terus melihat beragam perbedaan keyakinan, budaya, atau cara hidup namun tetap hidup berdampingan. Dengan melihat beragam perbedaan tersebut, kita akan lebih sadar bahwa dunia ini dihuni oleh keberagaman.

3. Melatih Kesiapan Menghadapi Ketidakpastian

Berbagai ketidakpastian yang terjadi di setiap perjalanan tidak mungkin bisa dielakkan. Kehilangan koper untuk persediaan pakaian untuk seminggu ke depan, lupa meletakkan dompet, atau terlambat menaiki kereta merupakan beberapa contoh kasus yang lumrah saat traveling.

Dalam kondisi semacam itu, seseorang dituntut untuk memutar otak dan menghadapinya dengan cerdas. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, sebagian diantara kita mungkin tertatih-tatih, letih dan kesal. Namun, yakinlah dengan cara peristiwa itu, setiap traveler akan melatih kebesaran hatinya. Jika tidak melalui traveling, hal semacam ini mungkin tidak akan pernah terjadi.

3 dari 3 halaman

4. Belajar Mengenali Diri Sendiri

Ada sisi-sisi dari diri kita yang mungkin belum kita kenal sepenuhnya apabila hanya melakukan rutinitas semata. Kita mungkin tidak akan pernah tahu apakah diri ini bisa melewati segala cobaan di jalanan sebelum turun ke jalan itu.

Dengan traveling, kita akan lebih mengenal diri kita sendiri. Seorang Professor di Universitas Indonesia bernama Reynald Kasali melalui bukunya Self-Driving menuliskan, “dengan melakukan perjalanan yang jauh, dirimu akan melakukan self-talking”. Kita akan selalu bertanya pada diri sendiri, “apakah aku mampu melakukan itu?”, “apakah aku bisa melewati cobaan dan bertahan di perjalanan yang dingin itu?” 

Kemudian pertanyaan itu akan membuat kita mengidektifikasi diri dan mempersiapkan senjata untuk maju ke depan.

5. Lebih Memaknai Proses

Perjalanan adalah sebuah proses. Dalam sebuah perjalanan menuju suatu tempat, kita akan lebih lama menghabiskan waktu di perjalanan. Bisa jadi kita di tempat destinasi yang kita tuju hanya sekitar 1-2 jam. Namun, perjalanan yang kita tempuh bisa tiga hingga empat kali lipat lamanya.

Di tengah perjalanan itu kita akan belajar bahwa untuk sampai pada tujuan, kita harus bersabar dan melewati setiap jalan yang ada. Dari situlah kemudian kita belajar, tidak ada jalan yang instan untuk mencapai tujuan, kesuksesan, atau keinginan.

Tujuan tidak selamanya menjadi hal yang penting. Sebab, yang lebih berharga dari sebuah tujuan adalah proses untuk mendapatkannya. Kita akan ditempa banyak hal di tengah perjalanan.

Kita bertemu dengan banyak orang, berbagai peristiwa yang menyenangkan, bahkan kejadian yang sebelumnya kita pikir itu tidak bisa kita selesaikan. Melalui traveling, kita akan belajar menghadapi itu semua.

Hakikat traveling terletak pada perjalanannya, bukan tujuannya. Jadi, apapun hasilnya, nikmatilah prosesnya. Sebab, proses merupakan hal yang lebih penting daripada sebuah hasil.

Tulisan Mirza Iqbal dari Pijar Psikologi untuk Liputan6.com