Sukses

Dul Pernah Naksir Marsha Aruan, Begini yang Harus Dilakukan Jika Itu Terjadi Padamu

Saat menjadi bintang tamu sebuah talk show, Dul berujar pernah suka dengan Marsha Aruan, yang sekarang menjadi pacar El

Liputan6.com, Jakarta Sebelum Marsha Aruan menjadi pacar El, Dul sempat menyukainya. Buat kamu yang sekarang ini mengalami hal serupa Dul, pernah naksir cewek yang kemudian jadi kekasih kakak, sebaiknya bicarakan masalah ini secara baik-baik bersama kakakmu. Ini soal perasaan, lho! 

Psikolog Anak dan Keluarga, Ratih Zulhaqqi, mengimbau, agar kalian berbicara sebagai kakak dan adik, bukan sebagai lawan atau musuh.

"Kita tidak bisa memaksakan perasaan. Kalau misalnya suka terus pura-pura tidak suka, itu malah berat," kata Ratih saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis, 24 Mei 2018.

Pada kasus yang menimpa Dul, dia tidak mengetahui kalau ternyata El, kakak nomor duanya, juga suka dengan Marsha Aruan. Dul yang kala itu masih SMP, bahkan sempat melakukan PDKT (pendekatan). 

Saat gosip El jadian dengan Marsha Aruan, Dul memilih diam dan cuek, sampai sang kakak sendiri yang bicara langsung dengannya.

Dalam banyak kesempatan, Marsha Aruan yang sering diajak bepergian oleh Maia memang tampak kompak dengan Dul. Seolah-olah seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Namun, siapa sangka, Dul pernah mendiamkan kakaknya setelah El mengutarakan semuanya.

"Akhirnya diem-dieman, lah (sama El). Namanya (juga) masih anak SMP. Terus ya sudah ngalah. Sampai sekarang Marsha malah jadi kayak kakak," kata Dul.

Pengakuan ini terlontar saat Dul menjadi bintang tamu di sebuah talk show milik salah satu televisi swasta seperti dikutip dari Kapanlagi.

 

2 dari 3 halaman

Bicarakan Masalah Ini Baik-baik

Ratih hanya mengingatkan, ketika sudah berbicara soal perasaan, tidak ada di dalam kamus mana pun agar adik mengalah dengan sang kakak, maupun sebaliknya.

Karena itu, bicarakan secara baik-baik harus bagaimana ke depannya. Apakah mau bersaing secara sehat atau seperti apa?

"Mereka harus bicara dan bikin kesepakatan. Kesepakatan seperti apa, itu nanti dipikirkan," kata Ratih.

"Jadi, tidak ada sebuah keharusan, kakak harus mengalah buat adik atau adik yang mengalah untuk kakak," ujarnya. 

Perasaan itu bukan seperti makanan, kata Ratih. Yang kalau kakak suka makanan si adik, lantas si adik bisa memberikannya begitu saja, dan nanti akan beli lagi. 

"Jadi, mereka harus bikin kesepakatan as a brother. Sebagai siblings, mereka harus obrolin soal ini," kata Ratih.

3 dari 3 halaman

Menerima Hasil Akhir

Kalau hasil akhirnya perempuan tersebut lebih suka dengan si kakak, adik harus menerima dengan lapang dada.

Berat? Pasti! Akan tetapi balik lagi, ini masalah perasaan, dan perasaan si cewek terhadap cowok yang dia suka tidak bisa dipaksakan. 

"Kecewa itu tidak apa-apa. Karena kecewa tidak bisa diabaikan. Namun kemudian, adik harus bisa menganalisis situasi itu dengan baik. Berpikir bahwa 'Situasi seperti ini tidak bisa dipaksakan. Saya tetap harus jalanin ini. Sekarang aku lebih baik diam dulu, sambil nanti mencari yang lain'," kata Ratih.

Menurut Ratih, kamu sebagai adik tidak boleh mengabaikan rasa sakit di hati karena 'penolakan' ini, karena bisa jadi dendam di kemudian hati.

Kalau kamu orang yang gentleman, kamu bisa mendatangi kakakmu, bicara baik-baik lagi bahwa kamu menerima keputusan ini. 

Yang perlu kamu ingat, jangan pernah berkata 'Akan gue tunggu sampai lo putus'.  "No hard feeling aja," kata Ratih.

Maksudnya, manusiawi kok jika kamu masih punya perasaan dengan perempuan yang menjadi kekasih kakakmu. Akan tetapi, kamu harus menjaga perasaan orang yang sedang jatuh cinta itu. 

"Kalau si kakak yang dapat, itu artinya, kakak dan perempuan itu lagi jatuh cinta," katanya.

Â