Sukses

Dokter Olivia Ong Mampu Baca Bentuk dan Proporsi Wajah Pasien

Sebagai ahli estetik dan antipenuaan, dokter Olivia Ong membaca bentuk dan proporsi wajah pasien serta mendengarkan keluhan pasien demi mencapai jenis perawatan yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta "Saat masuk ke ruangan dokter Olivia Ong, aku sempat deg-degan. Ini karena dokter Olivia begitu memerhatikan wajah aku sedetail-detailnya. Wajahku dilihat terus olehnya."

 

Pengalaman itulah yang dialami selebriti Donna Agnesia (39) saat pertama kali masuk ke ruang dokter Olivia Ong. Olivia, Founder Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) sekaligus ahli estetik dan antipenuaan menjadi salah satu dokter pilihan Donna untuk melakukan perawatan wajah.

Istri dari Darius Sintahrya ini menjalani perawatan wajah berupa filler (perawatan wajah bebas keriput), ultherapy (perawatan mengembalikan kulit kendur akibat penuaan), dan coolsculpting (prosedur menghilangkan lemak) di klinik estetik dokter Olivia. Menilik pengalaman Donna, Olivia mengungkapkan lebih rinci praktik yang ia lakoni.

"Kita melihat (wajah pasien) sebenarnya lewat bentuk dan proporsi--perbandingan wajah dari satu orang dengan orang lainnya. Misal, lihat body (tubuh) dan wajah. Wanita yang menarik dan enak dipandang punya proporsi khusus di wajahnya. Ini yang ditangkap (saat melihat wajah pasien)," ungkap Olivia saat berbincang dengan Health Liputan6.com, jelang berbuka puasa di Jakarta Aesthetic Clinic, Jakarta, ditulis Jumat (25/5/2018).

Melalui bentuk dan proporsi wajah, wanita punya kekuatan yang terpancar masing-masing. Tak ayal, wanita menginginkan perawatan wajah demi memeroleh wajah segar.

Pasien wanita yang biasa berkunjung ke klinik JAC juga memfavoritkan berbagai perawatan wajah dan tubuh, dari peeling komedo (membersihkan dan mengangkat komedo) sampai coolsculpting.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Dengarkan keluhan dan keinginan pasien

Ketika berhadapan dengan pasien, kesabaran dan keramahan Olivia menjadi kunci semangatnya bekerja. Ia mendengarkan segala keluhan dan keinginan pasien. Perawatan apa yang pasien inginkan.

"Kita harus mendengarkan keluhan dan keinginan pasien. Mereka ingin mendapatkan prioritas perawatan apa. Setelah mendengarkan, jadi punya pandangan. Perawatan yang pasien inginkan itu sebenarnya bukan prioritas utama (untuk saat ini). Kadang prioritas utama menurut pasien, berbeda dengan pandangan kita (sebagai ahli estetik)," papar Olivia, yang didapuk sebagai Idol of Anti-Aging Medicine 2018.

Meski berbeda pandangan terkait perawatan yang diinginkan pasien, Olivia tetap memberikan informasi yang lebih rinci soal proses perawatan yang tepat. Ia juga menjelaskan, perawatan apa yang sebaiknya didahulukan pasien, lalu perawatan tambahan atau kombinasi lainnya.

"Pada akhirnya, yang memutuskan perawatan apa yang dijalani itu pasien sendiri. Apakah pasien tetap melakukan perawatan sesuai keinginan atau menerima saran dari sudut pandang estetik perawatan. Yang penting, kita harus mendengarkan apa yang mereka ucapkan," Olivia menambahkan.

Saat mendengarkan keluhan pasien, dokter cantik yang tengah melanjutkan studi S2 kekhususan pengobatan antipenuaan (Anti-Aging Medicine) di Universitas Udayana, Bali tidak berbicara layaknya seorang dokter, melainkan seperti kakak adik.

"Ya, kita harus berbicara kepada pasien itu seperti kakak adik atau ibu anak. Ada kedekatan yang dibangun dengan pasien. Nanti, dia (pasien) akan mengerti dan terbuka. Dia bisa memutuskan sendiri, perawatan apa yang lebih dulu dijalani," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Pasien wanita paham merawat diri

Dalam menjalankan praktiknya, Olivia menghadapi banyak pasien. Ia juga mendengarkan alasan para wanita rela menjalankan perawatan, baik wajah dan tubuh di klinik estetiknya.

"Alasannya itu lebih utama untuk pasangan atau keluarga. Ya, yang pasti demi orang lain. Nah, sekarang ini alasan wanita ikut perawatan beda lagi. Wanita modern lebih paham merawat diri lebih baik," lanjut Olivia, yang resmi menjadi ahli coolsculpting. Ia didapuk menjadi ahli coolsculpting dari CoolSculpting University di Bangkok, Thailand pada 26 Agustus 2016.

Menurut Olivia, alasan wanita modern ikut perawatan dipengaruhi dengan keterbatasan dan kepercayaan diri. "Mereka merasa udah enggak bisa apa-apa lagi. Wajah dan badan udah mentok (tidak bisa diperbaiki) segitu aja, tapi teknologi sekarang kan udah canggih dan bisa meningkatkan penampilan, tanpa mengubah total wajah atau badan," ucapnya.

Oleh karena itu, wanita modern melakukan perawatan juga demi meraih kebahagiaan bagi diri dan pasangan atau keluarga.